Mengikuti Jejak Guru? Bez Mirip Rossi, Marini Seorang Profesor

RiderTua.com – Setelah Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso dan khususnya Valentino Rossi pensiun, banyak penggemar dan pengamat yang merindukan pembalap berkarisma dan berkepribadian kuat di MotoGP. Dan murid VR46 Riders Academy seperti Marco Bezzecchi dan Luca Marini mempunyai potensi.

BTW, di musim debutnya di Kejuaraan Dunia MotoGP, Marco Bezzecchi menampilkan dirinya di dalam dan di luar lintasan sebagai calon bintang masa depan. Dia merayakan podium MotoGP pertama untuk Tim Mooney VR46 Racing di Assen dan meraih pole position di Buriram. Selama musim bergulir, tidak ada keraguan bahwa dia adalah rookie terbaik tahun 2022. NB: Artikel Ini Bukan untuk Youtube

Mengikuti Jejak Rossi? Bez Jadi Kejutan, Marini Seorang Profesor

“Saya berharap Bez akan sangat kuat. Tapi saya tidak memperkirakan dia menjadi begitu kuat,” aku Alessio ‘Uccio’ Salucci selaku direktur tim VR46 dan VR46 Riders Academy.

Salucci menambahkan, “Jika kita melihat rookie lain di musim 2022, saya pikir Raul Fernandez adalah bakat luar biasa, tetapi motor KTM tidak mudah dikendarai. Remy Gardner juga berada di KTM, Di Giannantonio sedikit kesulitan. Jadi kami memiliki keuntungan dalam pertarungan memperebutkan gelar rookie. Saya tidak menyembunyikan hal itu. Saya selalu mengatakan apa yang saya pikirkan. Begitulah seharusnya.” NB: Artikel Ini Bukan untuk Youtube

“Namun Bez berhasil meraih podium dan pole position. Dia sangat kuat, saya terkejut bahkan jika saya berharap demikian,” imbuh Uccio sambil tersenyum.

Selain itu, menurut beberapa pengamat ada beberapa hal yang mengingatkan kembali dari pembalap berusia 24 tahun itu pada sang mentor Valentino Rossi. Bez selalu bikin tertawa dan membuat departemen komunikasi VR46 berkeringat dengan komentarnya yang terkadang terlalu blak-blakan.

“Dia punya karakter, semua orang di tim bisa mengonfirmasi itu. Bez hebat, dia pasti bisa menjadi kepribadian yang nyata. Tapi itu selalu tergantung pada hasil. Tapi jelas dia ‘liar’, naluriah dan seseorang yang selalu mengatakan apa adanya. Orang-orang juga melihatnya saat di rumah. Jadi ya, dia juga berpotensi untuk menjadi figur pemimpin di luar lintasan,” ujar tangan kanan legenda MotoGP Valentino Rossi itu.

Di sisi lain masuknya Luca Marini ke kelas utama, kurang mencolok. Runner-up Moto2 2020 itu terus melaju di musim lalu, meski belum berhasil naik podium. Tapi adik Rossi itu 10 kali masuk 10 besar pada 2022, termasuk dua kali finis di posisi ke-4. “Dia mengesankan,” kata Uccio.

Marini analitis dan tidak hanya paham teknologi, tetapi juga banyak bicara sehingga sangat menyenangkan media. Apalagi setelah Dovizioso pensiun, seorang ‘profesor’ sangat disambut di paddock. “Itu akan menjadi ‘sesuatu’! Jika kemudian dia juga membawa hasil yang diraih Dovizioso, saya akan langsung menandatanganinya,” ujar direktur tim VR46 itu sambil tertawa.

“Kami mencoba mengajari mereka hal-hal ini bahwa mereka berbagi pandangan dan juga bekerja dengan rekan satu tim untuk memajukan tim. Kami berharap mereka akan saling menarik dan menyemangati. Tapi itu akan memakan waktu sedikit lebih lama untuk itu,” jelas Salucci.

Fakta bahwa kedua pembalap VR46 akan menggunakan mesin GP22 di musim mendatang seharusnya membuat kerja sama menjadi lebih mudah. NB: Artikel Ini Bukan untuk Youtube