RiderTua.com – Valentino Rossi mengakhiri karirnya di MotoGP usai musim 2021, setelah meraih banyak kesuksesan. Pembalap berusia 43 tahun itu pernah membalap untuk Honda, Yamaha dan Ducati, tapi tidak pernah untuk Suzuki, terlepas dari kepentingan pabrikan.
Ketika Rossi pindah ke Ducati setelah musim 2010, banyak penggemar Italia mengharapkan ‘pernikahan’ impian. Seorang pembalap Italia dengan motor Italia menjadi berita utama saat itu. Namun pada akhirnya, dia mengalami 2 tahun masa suram dengan pabrikan asal Borgo Panigale itu dan Rossi memutuskan kembali ke Yamaha di mana setelah itu dia merayakan 3 kali runner-up dengan M1 (2104-2015-2016).
Namun ternyata ada pabrikan lain yang menunjukkan minat besar pada juara dunia 9 kali itu. Suzuki ingin merekrut sang superstar untuk comeback di MotoGP, tetapi waktunya tidak tepat untuk mengakhiri kerjasama yang potensial. Davide Brivio (mantan manajer Rossi dan kemudian menjadi manajer tim Suzuki) mengungkapkan situasi lebih dari 10 tahun lalu itu.
“Tahun 2012 saya bekerja dengan Valentino. Saya meninggalkan Yamaha pada akhir musim 2010, begitu pula dia. Suzuki mundur dari MotoGP pada akhir 2011. Tetapi di paddock diketahui bahwa, mereka sebenarnya ingin mundur pada akhir 2010. Lalu pada 2011 mereka kembali hanya untuk memenuhi kontrak dengan Dorna,” jelas pria asal Italia itu.
“Pengumuman resmi penarikan mengatakan Suzuki ingin kembali, jadi semua orang di paddock tahu ceritanya belum berakhir. Tapi pada saat itu saya tidak berpikir bahwa saya akan bergabung dengan Suzuki dalam waktu dekat,” kata Brivio.
Sementara itu, Rossi sudah setengah jalan menuju kepindahannya ke Ducati. Sudah menjadi juara dunia 7 kali di kelas utama, dia meninggalkan Yamaha pada usia 31 tahun untuk mencari tantangan baru. Rossi dan Ducati tidak pernah harmonis. Setelah musim debut yang buruk di tahun 2011, dia sudah mempertimbangkan untuk pindah.
“Pada awal 2012, bos Suzuki MotoGP Shinichi Sahara menghubungi saya. Dia berkata, ‘Kami benar-benar ingin comeback dan kami ingin kembali pada 2014, jadi saya ingin tahu apakah Valentino tertarik menjadi bagian dari proyek ini’,” lanjut Brivio.
“Saya memberi tahu Valentino karena saya tahu kontraknya dengan Ducati berjalan hingga akhir 2012. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia membutuhkan motor untuk 2013, bukan 2014, jadi dia tidak sabar menunggu Suzuki. Saat itu Shinichi Sahara menjawab, ‘Terima kasih atas minat Anda, tetapi tidak ada yang bisa kami lakukan’,” kata Brivio.
Pria berusia 58 tahun itu menambahkan, “Dia memperhatikan dan kami tidak saling mendengar satu sama lain untuk sementara waktu. Tapi setelah beberapa saat, Sahara menghubungi saya lagi. Dan kali ini dia berkata kepada saya, ‘Jika kami memilih Italia sebagai basis untuk tim Suzuki yang baru, apakah ada minat untuk memimpin?’ Dalam hal ini saya memberitahu mereka bahwa ada minat. Pada musim panas 2012 dan awal musim gugur, saya terbang ke Jepang untuk melakukan pembicaraan tentang proyek baru tersebut.”
Brivio menjadi bos Suzuki MotoGP dan Rossi beralih kembali ke Yamaha pada saat yang sama, di mana dia terus membalap untuk pabrikan Jepang tersebut selama 8 tahun. Brivio memenangkan Kejuaraan Dunia 2020 bersama Joan Mir dan Suzuki. Apa yang akan terjadi jika Rossi bergabung ke Suzuki?
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment