RiderTua.com – Sejak GP Sachsenring pada bulan Juni, Pecco Bagnaia berhasil meraih 4 kemenangan, sekali finis ke-2 dan sekali finis ke-3. Setelah crash di Jerman, pembalap Ducati itu terpaut 92 poin di belakang pemimpin klasemen Fabio Quartararo. Dengan gagal finisnya pembalap Yamaha asal Prancis itu di GP Thailand, Bagnaia memperkecil jarak di klasemen MotoGP menjadi 2 poin dalam tiga balapan tersisa. Dalam sebuah wawancara, Francesco Bagnaia berbicara tentang musim dan peluangnya melawan juara bertahan Fabio Quartararo. “Saya dalam kondisi terbaik. Ini berbeda saat di Moto2 waktu itu. Saya kesulitan untuk menang sepanjang waktu, itu adalah situasi yang sama sekali berbeda. Sekarang saya jauh lebih baik dalam hal kecepatan dan mentalitas,” tegas murid Valentino Rossi itu.
Pecco menambahkan, “Pada awal musim, motornya tidak begitu kompetitif, saya mengalami banyak kesulitan. Kami membutuhkan banyak waktu untuk memperbaiki situasi kami. Ketika kami akhirnya kembali balapan ke Eropa, kami dapat memulai kembali. Sejak itu kami berhasil untuk selalu menjadi yang terdepan. Saya selalu naik podium atau saya menang. Sayangnya, saya juga membuat banyak kesalahan, jadi saya kehilangan banyak poin.”
“Performanya bagus, bahkan jika kami mengalami beberapa kali pasang surut. Ketika saya crash sebelum liburan musim panas, itu karena saya memiliki pola pikir yang salah. Saya selalu crash pada saat saya berkata pada diri sendiri, ‘Sekarang santai sajalah’,” ungkap rider berusia 25 tahun itu.
“Bersama dengan pelatih saya dan dengan orang-orang di sekitar saya, saya mencoba memahami apa yang salah. Kami melakukan banyak analisa untuk melihat bagaimana kami bisa melakukan yang lebih baik,” kata rider asal Turin-Italia itu yang sukses merayakan 10 kemenangan di MotoGP setelah memenangkan Kejuaraan Dunia Moto2 2018.
Pecco sangat menghormati pemimpin klasemen Fabio Quartararo. Meski demikian, dia melihat dirinya dalam situasi yang lebih baik di akhir musim. “Saat ini Fabio yang harus dikalahkan. Dia adalah salah satu pembalap terkuat, juara dunia tahun lalu. Saya berada dalam situasi yang lebih baik ketimbang dia, karena motor saya lebih baik. Saya tahu bahwa saya benar-benar dapat memberikan tekanan dan menyerang karena motor Fabio punya lebih banyak masalah,” pungkas kakak Carola Bagnaia itu.
RiderTua.com - Valentino Rossi membahas pembalap muda berbakat Pedro Acosta.. Dimana setelah hanya empat putaran dalam karirnya di kelas premier…
RiderTua.com - Selama balapan kandangnya di Jerez, Marc Marquez memberikan beberapa clue menarik tentang rencana masa depannya di MotoGP. Menjelang…
RiderTua.com - Selang sehari setelah rekan setimnya Marco Bezzecchi meraih podium pertama tim VR46 di MotoGP musim ini, Fabio di…
RiderTua.com - Pendatang baru BMW Toprak Razgatlioglu sukses 3 kali menang dan 6 kali naik podium dalam 9 balapan pertama…
RiderTua.com - Kerjasama 10 tahun antara Ducati dan tim Aruba di Kejuaraan Dunia Superbike akan berakhir musim 2024. Pada April lalu,…
RiderTua.com - Setelah 4 tahun tidak membalap Andrea Iannone merasa terganggu dengan kenyataan bahwa rookie dari tim Go-Eleven itu tidak…
Leave a Comment