RiderTua.com – Desmosedici GP 22 jauh dari kata sempurna, kini ada keluhan lain dari salah satu pembalap muda andalan Ducati ini. “Jika saya mengerem selambat Fabio (late braking), maka saya tidak bisa lagi menghentikan motor,” katanya. Jorge Martin menempati urutan ke-4 dalam timesheet gabungan pada latihan hari pertama (FP2) MotoGP di Jerez. Pembalap Pramac itu merupakan Desmosedici terbaik ke-3 di lintasan setelah Enea Bastianini (2) dan Pecco Bagnaia (3). Rider asal Madrid-Spanyol itu sempat 1 kali memimpin pada sesi FP2 di sore hari, namun berakhir dengan selisih 0,297 detik dari waktu tercepat yang ditorehkan oleh Fabio Quartararo (Yamaha). Kemudian pembalap berusia 24 tahun itu berbicara tentang kekhawatirannya pada rem.
Jorge Martin: Rem Menjadi Masalah Baru
“Tahun lalu Ducati berhasil menang, sejak itu Jerez mungkin tidak lagi menjadi trek yang sulit bagi Ducati,” ujarnya.
Pembalap berjuluk Martiantor itu menambahkan, “Saya tidak bisa balapan di sini pada tahun 2021, jadi saya perlu melahap banyak lap. Saya mengikuti tes, tapi hanya selama 1 hari. Saya punya beberapa masalah di awal. Tapi kemudian saya kompetitif, kecepatannya juga bagus. Saya merasa luar biasa!”
“Kecepatannya tidak jauh dari Fabio, jika kami meningkat 0,2 atau 0,3 detik, kami bisa bertarung. Kami sedikit meningkat di sisi pengereman, karena itu menjadi masalah baru. Jika saya mengerem selambat Fabio (late braking), maka saya tidak bisa lagi menghentikan motor. Bahkan jika saya memberi banyak tekanan pada rem, saya tidak bisa melakukannya,” lanjut rekan setim Johann Zarco itu.
“Akan sulit jika saya tidak melambat. Jadi saya terlalu cepat memasuki tikungan dan kalah saat keluar tikungan. Kami ingin meningkatkannya. Dengan aerodinamika saat ini, kami cepat di tikungan panjang dan banyak hal lainnya berjalan dengan baik. Roda depan kadang aus, tapi itu bukan musibah, kami masih bisa melaju kencang,” pungkas Martin.