Categories: MotoGP

Wah, Hilang 0.1 Detik, Bisa Drop 5 Posisi!

RiderTua.com – Bos tim satelit LCR menjelaskan kelemahan Honda… Tim balap asal Italia ini terjun di kelas utama pada tahun 2006 bersama Casey Stoner dan Michelin, sebelum dia hanya terlibat dalam Kejuaraan Dunia 125 dan 250. “Para rival menjadi lebih kuat, catatan waktu kami tetap sama,” ujar pemilik tim berusia 53 tahun itu. Beginilah cara Lucio Cecchinello menjelaskan performa buruk duo pembalapnya, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez. “Persaingan sangat ketat sehingga jika kita mengubah sedikit hal, kita langsung kehilangan 0,1 detik. Di Spielberg kita melihat bahwa 0,1 detik dapat membuat perbedaan antara 4 atau 5 posisi. Kadang-kadang bahkan lebih. Saya yakin, kami harus terus bekerja sampai kami melihat adanya peningkatan,” jelas Lucio.

Lucio Cecchinello Menjelaskan Kelemahan Honda

Lucio Cecchinello tetap setia kepada Honda di kelas utama sejak 2006. Tapi dengan duo pembalap Alex Marquez dan Taka Nakagami, LCR jelas jauh dari ekspektasi tahun ini. Dalam sebuah wawancara, pria asal Italia itu berbicara tentang penyebab paruh pertama musim yang sulit.

Nakagami berada di posisi start terbaik tahun lalu. Sementara Alex Marquez yang saat itu masih di tim Repsol, berhasil finis di posisi ke-2 di Le Mans dan Aragon pada tahun 2020 sebagai rookie. Dan LCR masih menunggu podium pertama tahun ini. Apakah menurut Lucio Honda salah jalan?

Lucio menjawab, “Saya pikir alasan utamanya adalah, persaingan telah meningkat lebih dari yang kita perkirakan. Jika kita melihat catatan waktu, sangat mirip dengan catatan waktu dari tahun sebelumnya. Tapi catatan waktu lawan menjadi lebih baik.”

“Daripada mengatakan bahwa Honda berkembang ke arah yang salah, saya lebih suka berpikir bahwa inovasi yang kami yakini akan membawa kami selangkah lebih maju karena mereka bekerja lebih baik pada akhirnya tidak membuat kemajuan yang kami inginkan. Sebaliknya, para rival menjadi lebih kuat.”

Tahun 2020 lalu, Nakagami berada di peringkat 10 di Kejuaraan Dunia. Dan dia berhasil dua kali finis di tempat ke-4 tahun lalu. Musim ini dia berada di peringkat 12 dalam 11 balapan. Sementara Alex Marquez, tahun lalu menempati peringkat 14 dan saat ini juga berada di peringkat 14 dalam 11 balapan.

“Persaingan sangat ketat sehingga jika kita mengubah sedikit hal, kita langsung kehilangan 0,1 detik. Di Spielberg kita melihat bahwa 0,1 detik dapat membuat perbedaan antara 4 atau 5 posisi. Kadang-kadang bahkan lebih. Saya yakin, kami harus terus bekerja sampai kami melihat adanya peningkatan,” jelas Lucio.

Alex Marquez Adaptasi dengan Kru Barunya

Tapi bisakah LCR berharap lebih dari Alex Marquez?.. “Ketika melihat hasilnya Alex, kita harus memperhitungkan bahwa dia harus memulai dengan kru teknisi baru di musim MotoGP keduanya. Dulu saat di Repsol, Ramon Aurín ditunjuk sebagai kepala krunya. Dan sekarang digantikan Beefy Bourguignon yang merawatnya di tim satelit Pramac,” imbuh Lucio.

“Ketika kita melakukan debut di MotoGP dengan Repsol dan dengan Ramon Aurín, kita punya banyak insinyur HRC. Kita punya insinyur sendiri untuk memetakan konsumsi bahan bakar, kita punya lebih banyak spesialis untuk perekaman data, untuk ban, dan untuk suspensi. Kita membangun komunikasi, dan para spesialis serta insinyur menyedot banyak informasi dari kita. Kemudian mereka melakukan set-up motor. Komunikasi ini sangat penting, jika kita ingin belajar dan menjadi lebih baik.”

“Ketika HRC memutuskan untuk mentransfer Alex dari Repsol ke tim kami, kami menyambutnya karena kami mendapatkan dua kali juara dunia yang sangat ambisius, bertekad dan fokus. Dia melakukan segalanya untuk menjadi lebih cepat dan mencapai hasil penting di masa depan.”

“Jadi kami mendapat pembalap yang sangat termotivasi dalam diri Alex. Tapi pertama kami harus menjalin komunikasi dengannya dan saling mengenal. Akibatnya, performanya mungkin sedikit menurun di paruh pertama musim,” pungkas sang bos pemilik tim balap itu.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024