Luca Marini: Ban Michelin Bagus Saat Hujan

RiderTua.com – Dalam balapan flag-to-flag yang luar biasa, rookie MotoGP Luca Marini bersaing untuk memperebutkan podium di Spielberg Minggu lalu. Pembalap berusia 24 tahun itu menikmati balapan dengan ban slick di trek basah. Saat adik Valentino Rossi itu ditanya, apa yang terjadi pada seorang pembalap ketika bendera putih dengan palang merah diagonal dikibarkan, yang menandakan hujan? Marini menjawab, “Dulu, saya memilih untuk melambat begitu melihat beberapa tetes hujan. Sekarang, saya telah meningkat secara signifikan dalam situasi ini. Saya tidak tahu mengapa, mungkin saya telah mendapatkan lebih banyak pengalaman dan berkembang, tetapi perasaan dengan motor Ducati luar biasa dalam kondisi seperti ini. Ban Michelin juga bekerja sangat baik dalam situasi seperti itu. Jika kita menaikkan suhu ban, ban akan bekerja dengan sangat baik, meskipun ada beberapa titik basah.”

Luca Marini: Ban Michelin Bagus Saat Hujan

“Tapi di atas semua itu, saya punya sikap yang lebih baik, karena rintik hujan hanya ada di awal balapan. Aspalnya sangat panas dan karena itu pada awalnya masih menawarkan banyak cengkeraman,” imbuh runner-up Moto2 tahun 2020 itu.

Karena curah hujan di GP Austria semakin deras di lap terakhir, situasi aneh muncul pada hari Minggu lalu di Red Bull Ring. Brad Binder, Aleix Espargaro, Marini, Iker Lecuona, Rossi, Alex Marquez, Danilo Petrucci dan Taka Nakagami tetap berada di lintasan dengan ban slick meski trek basah.

Satu atau dua pengamat bertanya-tanya. Dalam situasi seperti itu, bukankah terlalu berbahaya membiarkan pembalap mengambil keputusan dalam mode balapan?

“Jujur, saat keluar dari Tikungan 1, saya berpikir untuk masuk ke tikungan 2 dengan kecepatan penuh di gigi 6 dan itu mengalir di atas ban slick. Kemudian saya berpikir ‘Kami mengambil sedikit risiko di sini,” aku pembalap Ducati dari tim Avintia VR46 itu.

Pendatang baru MotoGP itu masih mendukung aturan flag-to-flag. “Manajemen balap memungkinkan kita untuk mengganti motor, mereka menyerahkan keputusan kepada kita. Saya percaya bahwa aturan sudah benar. Jika seorang pembalap berani melakukannya, dia harus berusaha untuk tetap melaju dalam kondisi seperti itu. Kalau tidak, dia hanya perlu membalap lebih lambat,” ujar pembalap asal Italia itu.

“Kita mampu menghadapi situasi ini, dan juga tidak ada yang jatuh. Saya harus mengatakan, Michelin bekerja sangat baik dalam kondisi ini dan selama masih panas. Kita masih dapat melakukan beberapa lap yang baik tanpa mengambil terlalu banyak risiko. Masalahnya, ketika suhu turun, tentu menjadi lebih sulit,” ujar Marini.

“Itu adalah risiko yang diambil oleh seorang pembalap. Tapi untuk podium MotoGP, akan jauh lebih buruk. Itu fakta, jadi tidak masalah membalap 5 lap dengan ban slick di lintasan basah,” tegas murid VR46 Academy yang meraih performa terbaiknya di MotoGP dengan finis di posisi ke-5 dalam balapan flag-to-flag di GP Austria-2.