Categories: MotoGP

Sejak GP Ceko 2020 Binder Belum Podium

RiderTua.com – Sejak kemenangan di GP Ceko 2020 (20 balapan), Brad Binder belum pernah lagi menjejak podium… Berkat keterampilannya yang luar biasa, Brad Binder berhasil merayakan kemenangan balapan MotoGP di Brno pada tahun 2020. Namun sejak saat itu, hasil kualifikasinya tak pernah masuk 3 teratas. Pada musim 2020, Brad seharusnya menyelesaikan musim MotoGP pertamanya di Tech3-KTM. Tetapi setelah Johann Zarco memutuskan hengkang lebih awal, dia dipromosikan ke Tim Pabrikan KTM Red Bull bersama Miguel Oliveira. Akan ada Raul bahkan Acosta yang siap dibelakang mereka sebagai pengganti jika sudah kibarkan ‘bendera putih’..

Sejak Kemenangan di GP Brno 2020 Brad Binder Belum Podium

Masuk ke kelas utama tidak bisa lebih menjanjikan. Binder langsung unjuk kemampuan di tes Qatar 2020, dengan berhasil masuk 10 besar yakni diposisi ke-9. Dan kemudian sukses memenangkan balapan MotoGP ketiganya di Brno, sebagai rookie dengan cara yang sensasional. Itu adalah kemenangan KTM pertama di kelas utama dan di awal musim MotoGP keempat bagi pabrikan asal Austria itu.

Setelah menang di Brno pada 2020, Binder masih berhasil finis ke-4 di Spielberg-1 dan finis ke-5 di GP Valencia, namun tak pernah lagi naik podium.

Itu masih bisa dimaafkan di musim debutnya, berada di peringkat ke-11 di Kejuaraan Dunia cukup mengesankan. Tetapi hasil yang terkadang mengerikan di sesi latihan bebas, memberi Binder dan KTM beberapa PR untuk dipikirkan. Itulah mengapa Brad menginginkan kepala kru Moto2-nya Andres Madrid kembali pada akhir musim. Dan Sergio Verbena dirujuk ke Tech3-KTM, di mana diaakan bersama Danilo Petrucci.

Namun, inkonsistensi Brad Binder tidak berubah pada 9 balapan pertama musim 2021. Seringkali dia hanya menemukan dirinya dalam performa terbaik pada hari Minggu dalam pemanasan atau balapan. Dia kemudian bersinar dalam balapan dengan aksi kejar-kejaran yang luar biasa, untuk mengejar dan berbagai manuver menyalip yang menjadi ciri khasnya dan telah menjadi ciri khas petarung pemberani ‘Brad Attack’.

Harus dimaklumi bahwa tidak ada balapan yang digelar di Qatar tahun lalu, juga di Mugello, di Sachsenring, dan di Assen. Jadi Binder tidak punya pengalaman seperti rekan setimnya Miguel Oliveira, yang sudah menjalani musim ketiganya di MotoGP.

Pit Beirer selaku Direktur Motorsport KTM, juga tidak merahasiakan kurangnya pengaruh KTM RC16 pada balapan awal musim 2021 di Qatar. Baru-baru ini, Pit Beirer memuji pembalapnya setelah keberhasilan mereka selama melewati awal musim yang sulit.

“Tetap tenang tidak berarti kita harus mengabaikan fakta. Kita harus memperhatikan faktanya. Tentu saja, pergantian ban depan di Qatar benar-benar membuat kami bingung sejenak. Tetapi karena kami memiliki ban yang sama dengan semua pesaing kami, kami harus memecahkan masalah ini. Fakta bahwa kami dapat menyelesaikan masalah dalam waktu yang singkat, menunjukkan kekuatan tim pengembangan MotoGP yang kami miliki sekarang. Kami terjebak kesulitan di awal musim,” ujar sang bos.

Akan Selalu Dikenang Sebagai Pembalap KTM yang Luar Biasa

Binder selalu memberikan penampilan yang kuat di tahun 2021. Misalnya di Portimo pada tanggal 18 April, dia merangsek naik dari posisi ke-15 dalam balapan ke posisi ke-5. “Jika Brad selalu masuk 10 besar dalam balapan, maka kita dapat mengetahui di mana dia akan berakhir ketika dia melaju sekali di tempat ke-11,” imbuh Pit Beirer sambil tertawa di GP Portugal pada Minggu malam.

Tahun ini, Brad Binder jarang tampil memuaskan di kualifikasi. Kualifikasi dan hasil balapan sebelumnya yakni 19-14, 18-8, 15-5, 11-jatuh, 21-13, 6-5, 8-8, 13-4, 21-12.

Jadi apa yang terjadi di Portugal bukanlah satu-satunya kasus. Di GP Jerman, Binder bahkan melesat dari posisi start 13 di grid berhasil finis di posisi ke-4. “Saya sangat senang, saya berakhir di urutan ke-4. Jika kita memperhitungkan dari mana saya start, yaitu dari tempat terakhir pada hari Jumat di FP1, maka kami tidak bisa mengeluh,” kata pembalap pabrikan KTM Red Bull itu usai balapan Kejuaraan Dunia Jerman pada 20 Juni.

“Saya harus menghapus hasil latian bebas hari Jumat yang buruk,” Binder memutuskan saat itu.

Tapi di Assen, pembalap asal Afrika Selatan yang sangat berbakat itu kembali berakhir di posisi ke-21 di babak kualifikasi. Bahkan penampilan terbaik dalam balapan hari Minggu tidak ada gunanya, dia menyentuh garis finis di tempat ke-12.

Lagi pula di Portugal 2021, Binder hanya kalah 1,7 detik. Di Italia kalah 1,9 detik, dan di Jerman hanya kalah 1,2 detik.

Meski Binder patut dicontoh karena sering muncul ke depan dengan cara yang bagus. Tapi rekan setimnya Oliveira juga memperbaiki kelemahannya di kualifikasi dan mampu mengatasinya. Di Moto3 dan Moto2, dia mungkin harus kehilangan dua gelar juara dunia pada 2015 di Moto3 dan 2018 di Moto2.

Binder berhasil lolos ke kualifikasi 2 hanya 3 kali dalam 9 balapan pada 2021. Dia tahu, dia harus memperbaiki diri dan berkembang.

Brad Binder belum kehilangan pesonanya di Red Bull-KTM. Dia akan selalu dikenang sebagai pemenang MotoGP pertama dalam sejarah perusahaan. Dan keterampilan balapnya tidak terbantahkan di Innviertel.

“Kita tidak boleh lupa, Brad memasuki kelas MotoGP pada tahun 2020, 1 tahun setelah Miguel. Jadi dia punya pengalaman MotoGP yang jauh lebih sedikit. Ini terlihat pada balapan akhir pekan. Brad membutuhkan sedikit lebih lama untuk mengumpulkan semuanya. Kalau paketnya tepat jam 2 siang pada hari Minggu, dia akan melakukan pekerjaan luar biasa seperti Miguel.”

“Setelah balapan di Sachsenring Brad mengatakan, dia tahu bahwa hasil dari hari Jumat dan hasil pada race hari Minggu, bisa berbeda. Dia berkata dengan jelas, ‘Kini saya sudah memahami Sachsenring.’ Dia sekarang tahu bagaimana menaklukkan trek ini di MotoGP di masa depan. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran jika ingin menjadi pembalap lengkap di paddock MotoGP ini. Kami harus stabil sebagai pabrikan dan memberi waktu kepada pembalap untuk berkembang. Satu hal yang tidak dapat disangkal, dengan Miguel dan Brad kami punya dua pembalap yang sangat fantastis. Mereka masih akan memberi kami banyak kesenangan,” pungkas Pit Beirer.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Pramac : Bagnaia Bisa Saja Menghindari Kecelakaan dengan Marc

RiderTua.com - Kemenangan pertama musim ini untuk tim Pramac dan Jorge Martin, kandidat gelar MotoGP 2024 dan mengincar tujuan bersejarah: tim…

29 Maret 2024

Pedro Acosta Bisa Menang di Jerez, Tapi Kata Siapa?

RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…

29 Maret 2024

Fermin Aldeguer Datang, Pramac Ducati Hengkang?

RiderTua.com - Bergabungnya Fermin Aldeguer dan dimana ditempatkan masih menjadi misteri... Bahkan kolaborasi Ducati dan tim Pramac juga masih belum…

29 Maret 2024

Marco Bezzecchi Ada Masalah dengan Kopling Ducati

RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…

29 Maret 2024

Aleix Espargaro : Tidak Ada yang Menyangka Pedro Acosta dan KTM Akan Sekuat Itu

RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…

28 Maret 2024

Honda Sulit Kompetitif : Part Baru di Portimao Tidak Banyak Membantu

RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…

28 Maret 2024