Categories: MotoGP

Vinales: Masalahnya adalah Quartararo!

RiderTua.com – Maverick Vinales: Masalahnya adalah Quartararo. Fabio Quartararo ‘El Diablo’ telah memenangkan 7 balapan untuk Yamaha hanya dalam 11 bulan. Sementara Maverick Vinales membutuhkan waktu 4,5 tahun untuk memenangkan 8 balapan. Ini adalah penyebab utama suasana hatinya yang buruk. Meski tampil brilian di Assen akhir pekan lalu, tapi Tim Pabrikan Monster Energy Yamaha tidak menunjukkan euforia yang benar-benar spektakuler. Yamaha berhasil merayakan kemenangan satu-dua di kualifikasi dan balapan seri Belanda. Tetapi perselisihan yang terlihat jelas antara Yamaha dengan Maverick Vinales sulit dipahami dan mengaburkan suasana pesta, setidaknya di setengah garasi Yamaha. Ekspresi Maverick Vinales terlihat datar dibanding Fabio

Maverick Vinales: Masalahnya adalah Quartararo

Pada hari Kamis di Assen, Direktur balapan Aprilia Massimo Rivola mengumumkan bahwa dia tidak akan menunggu terlalu lama untuk kesepakatan dengan Andrea Dovizioso. Dan solusi yang sangat menarik dapat mulai dirintis di GP Belanda akhir pekan ini.

Sekarang sudah jelas, Maverick Vinales dan manajernya Paco Sanchez bernegosiasi dengan Aprilia paling lambat sejak GP Sachsenring. Pada GP Jerman, Vinales finis di tempat terakhir baik di sesi kualifikasi dan dalam balapan. Sementara rekan setimnya Quartararo di Q2 di Hohenstein-Ernstthal setidaknya berada di tempat ke-2 di belakang Johann Zarco, dengan selisih 0,011 detik. Dalam balapan, pembalap berusia 22 tahun itu finis di tempat ke-3.

Sebaliknya, apa yang dilakukan Vinales (yang digaji) tinggi di GP Jerman dengan finish paling belakang tidak sebanding dengan performanya. Gaji tahunan Vinales adalah 6,5 juta euro (Rp 112 miliar). Seperti diketahui, pendahulunya Jorge Lorenzo digaji Ducati bahkan dengan 12,5 juta (Rp 215 miliar) per tahun pada 2017 dan 2018.

Sekarang semuanya beralih ke Aprilia. Sulit untuk memprediksi, apakah pabrikan asal Noale itu akan menguntungkan dirinya sendiri dengan rencana penandatanganan pembalap bernomor start #12 itu.

Keterampilan membalap Maverick tidak dapat disangkal. Tapi dia tidak bisa menghadapi situasi dan kemunduran yang tidak terduga, seperti yang telah dia buktikan di kelas Moto3. Dia bukan pemimpin tim, bukan pemecah masalah, dia selalu menyalahkan orang lain.

This post was last modified on 29 Juni 2021 11:20

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Semua Rider Mengincar Tempat Enea Bastianini di Ducati

RiderTua.com - Mengenai performa kuat Enea Bastianini musim ini, usai GP Amerika Michael Laverty mengatakan, "Senang melihat performa Enea. Dia…

23 April 2024

Yamaha Bolt R-Spec : Motor Bobber Baru yang Harganya Rp 140 Jutaan

RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…

23 April 2024

Honda Catatkan Hasil Penjualan Mobil yang Bagus Bulan Lalu

RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…

23 April 2024

BYD akan Merilis Pikap D-Cab Terbarunya Minggu Ini

RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…

23 April 2024

Chery akan Hadirkan MPV Terbaru Melalui Exeed

RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…

23 April 2024

5 Tim MotoGP Ini Bisa Mengalami Perubahan Besar di 2025

RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…

23 April 2024