Zarco: Kami Harus Kendalikan Pembalap Yamaha

RiderTua.com – Johann Zarco: Kami harus bisa mengendalikan pembalap Yamaha… Johann Zarco menyelesaikan setiap sesi kualifikasi MotoGP musim ini di 6 besar. Pada MotoGP seri ke-9 di Assen, pembalap Pramac-Ducati itu start dari tempat ke-5 di grid.  Sebagai yang tercepat di kualifikasi pertama, Zarco berhasil menempati posisi ke-2. Meskipun pembalap berusia 30 tahun itu bahkan bisa meningkat 0,147 detik, dia kalah 0,580 detik dari Maverick Vinales sebagai pembalap tercepat, yang menaklukkan pole position dengan catatan waktu 1: 31,814 menit. Untuk mengalahkan Yamaha pada race hari Minggu, Zarco hanya melihat satu kemungkinan.

Johann Zarco: Kami Harus Bisa Mengendalikan Pembalap Yamaha

Lebih lanjut, Johann Zarco mengatakan, “Setelah Q1 saya cukup percaya diri untuk melaju lebih kencang lagi di Q2. Sayang motor bergoyang dan saya hampir jatuh. Saya sudah memberikan segalanya. Saya berharap menjadi sedikit lebih kompetitif. Tapi di Assen, Yamaha benar-benar unggul dan kami kalah sedikit.”

“Atau mungkin, kita hanya punya lebih banyak masalah ketimbang mereka. Di sini sangat sulit untuk menangani masalah. Tapi yang penting, kami (Ducati) masuk 3 besar. Bagnaia menunjukkan kualifikasi yang sangat bagus. Sekarang saya bisa melihat, yang dia lakukan lebih baik ketimbang saya.”

Zarco berada di peringkat ke-2 di Kejuaraan Dunia sebelum balapan di Assen. Selisih 22 poin di belakang jagoan Yamaha Fabio Quartararo. Pembalap asal Prancis itu punya taktik sederhana untuk menghadapi race hari Minggu.

“Kami harus memenangkan start dan mengendalikan para pembalap Yamaha dari depan. Tapi mereka cepat dan konsisten. Di sisi lain, kami berada di limit dan harus bertarung dengan motor. Di Sachsenring, saya mendorong pada level yang sama dan berada di posisi pertama di grid. Tapi di sini hanya cukup untuk posisi ke-5. Itu tidak mudah bagi saya, jadi saya berharap untuk membuat kemajuan dalam pemanasan. Terkadang hal-hal kecil bisa membantu meningkatkan kepercayaan,” pungkas rekan setim Jorge Martin itu.