RiderTua.com – Brad Binder: Sektor 4 merupakan tantangan nyata untuk motor MotoGP… Brad Binder menjelajahi sirkuit Assen dengan motor MotoGP untuk pertama kalinya pada hari Jumat. Trek menurun dan tikungan berkecepatan tinggi menuntut ‘respect’ dari pembalap Red Bull KTM itu. Pembalap asal Afrika Selatan itu akan start dari barisan belakang (di belakang Marc Marquez).. Dia akan berada di tempat ke-21 di grid start dan siap melakukan pengejaran di balapan hari Minggu, apalagi jika kondisi hujan, apapun bisa terjadi.
Yang tidak boleh dilupakan, Brad Binder melakoni MotoGP di musim keduanya. Tetapi tidak ada balapan di Assen atau Sachsenring pada tahun 2020 (dibatalkan). Jadi pembalap berusia 25 tahun itu harus menaklukkan ‘Circuit van Drenthe’ sepanjang 4,555 meter (6 tikungan kiri 12 tikungan kanan ) untuk pertama kalinya dengan KTM RC16.
Namun juara dunia Moto3 2016 itu masih dalam suasana hati yang baik. “Itu tidak terlalu buruk. Tetapi di pagi hari di FP1 cukup sulit untuk mengetahui apa yang harus saya lakukan di sini. Membalap ke sektor kedua dengan tikungan kanan-kiri cepat setelah punggung lurus, sangat sulit bagi saya,” ungkap Brad.
“Sektor keempat juga merupakan tantangan nyata dengan motor MotoGP. Saya harus mencari tahu di mana harus mematikan gas dan rem, dan bagaimana membuat motor berputar cukup cepat pada kecepatan tinggi. Perubahan arah yang sangat cepat ini menuntut banyak hal dari saya. Tapi saya melakukan 21 putaran di pagi hari dan merasa lebih baik dari lap ke lap.”
Binder melanjutkan, “Pada sore hari saya membuat banyak kesalahan di empat atau lima lap pertama. Saya merasa sulit untuk benar-benar melaju. Kemudian turun hujan dan saya melaju lagi sekitar lima putaran di trek basah. Saya senang tentang itu, karena cengkeraman di sini dengan ban hujan luar biasa. Sangat menyenangkan mengendarai motor ini di tengah hujan disini”
“Akan sangat bagus jika saya membalap sedikit lebih cepat hari ini. Tapi itu tidak pernah menjadi target saya, untuk menjadi sangat cepat pada hari Jumat. Dan setelah hari pertama saya di sini dengan motor MotoGP-KTM, saya tidak bisa mengeluh. Secara fisik, menunggangi motor MotoGP jelas jauh lebih berat, ketimbang dengan Moto2-KTM yang saya gunakan di sini pada tahun 2019.”
“Kita benar-benar harus memberikan banyak tekanan pada lengan kita, untuk dapat mengatasi dengan baik high speed perubahan arah. Saya harus terbiasa dengan itu di awal, itu agak sulit. Kita perlu mencari tahu secara persis, di mana harus menghidupkan dan mematikan throttle saat perubahan arah ini terjadi. Sirkuit di sini sangat sempit, tidak ada banyak ruang untuk kesalahan. Selain itu, trek di sini sangat keren untuk motor MotoGP. Setelah saya mengetahui lebih banyak tentang itu, saya yakin itu akan sangat menyenangkan. Tapi itu juga sedikit menakutkan. Karena banyak tikungan sangat cepat,” pungkas kakak pembalap Moto3 Darryn Binder itu.
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment