Aleix Espargaro: Kami Berada di Dunia Paralel

RiderTua.com – Aleix Espargaro: Kami berada di dunia paralel… Banyak pembalap yang mempertanyakan, mengapa balapan tetap digelar setelah mendengar kabar kematian tragis talenta Moto3 Jason Dupasquier? Aleix Espargaro pun juga mempertanyakan hal yang sama. Ujung tombak Aprilia itu finis ke-7 pada seri ke-6 MotoGP musim 2021 di Mugello. “Start saya buruk karena saya kurang akselerasi. Saya tidak tahu kenapa, tapi saya kehilangan banyak waktu. Di balapan, saya tidak pernah sekuat seperti di sesi latihan. Saya rasa, saya memiliki mesin yang kuat dan saya juga kuat dalam akselerasi. Saya tidak tahu apa yang terjadi saat balapan, tapi saya kurang tampil bagus. Saya kehilangan banyak hal dalam fase akselerasi, di mana saya benar-benar melakukannya dengan baik selama akhir pekan,” ujar pembalap berusia 31 tahun itu.

Aleix Espargaro: Kami Berada di Dunia Paralel

Aleix Espargaro menambahkan, “Saya pikir saya sangat kuat di tikungan. Saya mencoba untuk tetap berada di kelompok untuk memperebutkan podium. Saya berhasil melakukannya sampai batas tertentu, kecuali dua lap terakhir. Tapi saya pikir, hari ini kami melewatkan kesempatan bagus untuk naik podium. Kami semakin dekat, tetapi saya juga tidak tahu, mengapa saya tidak sekuat saat sesi latihan.”

Kurang dari 2 minggu setelah menjalani operasi arm pump, lengan kanannya menyebabkan lebih banyak masalah yang mengkhawatirkan. “Saya sangat menderita selama sesi latihan. Cairan luka dikeluarkan dua kali, yang berisiko tinggi terkena infeksi. Saya tidak tahu mengapa, tapi balapan berjalan lebih baik dari yang diharapkan. Tampaknya tidak ada cairan yang terkumpul. Saya senang karena 5 hari lagi kami akan kembali balapan,” kata kakak Pol Espargaro (Repsol Honda), mengacu pada balapan kandangnya di Catalunya akhir pekan ini.

GP Italia diliputi duka. Berita atas kematian Jason Dupasquier yang berusia 19 tahun bikin semua orang bersedih. Lalu Aleix ditanya, bagaimana para pembalap bisa berkonsentrasi pada pekerjaan mereka setelah mendengar kabar duka ini? “Sejujurnya, saya tidak punya jawaban untuk itu. Bagaimana kita bisa mengheningkan cipta selama satu menit di grid, untuk rider muda berbakat yang meninggal dan langsung ikut balapan 10 menit kemudian,” jawab ayah dari si kembar Max dan Mia itu.

“Entahlah. Saya sangat sedih. Saya tahu inilah hidup, ini olahraga kami. Saya tidak tahu. Kami mencoba berada di dunia paralel, dengan kepala kami tidak untuk berpikir. Tapi saya merasa sangat sulit untuk menggambarkan bagaimana kita bisa ‘melupakan’ sesuatu hal tragis seperti itu. Ini tentu saja sangat sulit dan berat. Hidup berakhir dengan sangat-sangat cepat.”

Apakah Aleix lebih suka balapan dibatalkan? “Apakah saya mengatakan ya atau tidak, itu tidak mengubah apa pun. Saya sangat sedih. Pembalap lain mungkin memiliki pengaruh yang lebih kecil pada hal-hal seperti itu. Tetapi saya tidak bermaksud bahwa mereka kurang manusiawi dari saya, bukan itu yang saya maksud. Tetapi orang lain lebih mampu menekan hal-hal seperti ini. Bagi saya, mungkin karena saya seorang ayah atau karena saudara laki-laki saya juga membalap di sini,” lanjut rider asal Spanyol itu menjelaskan.

“Tetapi setiap kali hal seperti ini terjadi, itu sangat-sangat sulit bagi saya. Seperti yang saya katakan, saya tidak tahu dari mana kami mendapat kekuatan untuk melupakannya selama 40 menit, dan beralih ke mode balap saat lampu padam. Tapi tentu saja, saya telah mengendarai 300 balapan Kejuaraan Dunia. Jika kita tidak balapan untuk menghormati, saya tidak akan menentangnya. Tapi kita juga harus memahami bahwa, ada banyak orang bekerja di sini dan itu memengaruhi banyak hal. Tidak mudah membatalkan balapan. Saya bisa memahami kedua belah pihak.”