Pecco dan Quartararo Jauh Lebih Baik Saat Hujan

RiderTua.com – Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo jauh lebih baik saat hujan… Sejak tes pertama musim 2021 di sirkuit Losail-Qatar yang digelar pekan pertama pada bulan Maret, dua tim KTM mengaku sangat kesulitan dengan ban Michelin. Untuk diketahui, tahun lalu Michelin mengalokasikan ban depan dengan konstruksi yang lebih kaku dan kompon yang lebih keras. Namun di musim ini, ban depan ini sudah tidak diproduksi lagi dan tidak lagi dibawa ke balapan. Manajer proyek Michelin Piero Taramasso mengatakan, “Mayoritas pembalap di GP Spielberg menginginkan hal itu.” Namun rider pabrikan KTM Miguel Oliveira membantahnya. “Tapi saya tidak pernah diminta memberi masukan,” ujar rider asal Portugal itu. By the way, Jack Miller telah lama dikenal sebagai jagonya saat hujan. Namun dalam balapan di Le Mans, Bagnaia dan Quartararo secara mengejutkan mampu menunjukkan kepiawaiannya di trek basah untuk pertama kalinya.

Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo Jauh Lebih Baik Saat Hujan

Sementara itu pemilik tim KTM Tech3 Herve Poncharal tak mau melebih-lebihkan soal ban. Pasalnya, ban depan yang disukai Oliveira pada 2020 sama sekali tidak di alokasikan pada balapan tahun ini. Poncharal mengeaskan, “Ban berbeda dipasok untuk setiap trek. Kami mungkin tak memakai ban ini di Qatar dan di Portimao tahun ini.”

“Jadi kami tidak menghadapi masalah yang sama di setiap balapan. Kami tidak mengalami masalah ban di Le Mans. Karena cuaca yang sejuk di sana, ban soft digunakan hampir sepanjang waktu, tidak ada yang menginginkan ban campuran medium. Masalah ban ini jangan terlalu berlebihan,” ujar pria asal Prancis itu.

Selain itu, tahun ini banyak balapan akan berlangsung pada waktu yang berbeda dalam setahun ketimbang di akhir musim 2020. Jadi akan sering ada alokasi ban lain.

Beberapa pembalap yang tidak dapat mengatasi kondisi sulit di Le Mans (hujan dan suhu rendah) menyalahkan ban, seperti misalnya Alex Rins (Suzuki). Rider lainnya seperti Miller, Quartararo, Zarco dan Bagnaia dengan berani menentang kondisi buruk tersebut. Mereka termasuk di antara pembalap terdepan. Pecco Bagnaia bahkan melejit dari start di posisi 19 dan finis ke urutan ke-4.

Dan Fabio Quartararo, yang sangat jelas menunjukkan kelemahannya di tengah hujan pada tahun 2020, terus berupaya mengimbangi M1-Yamaha di trek basah. “Bagnaia dan Fabio telah meningkat sangat-sangat jelas dalam beberapa bulan di tengah hujan. Sungguh luar biasa betapa mereka telah banyak meningkat,” kata Herve Poncharal.

“Ini juga berlaku untuk Fabio, yang dulu sangat membenci hujan. Dia berkendara dengan lembut di tengah hujan. Dan meskipun Yamaha bukan motor terbaik dalam cuaca seperti ini, seperti yang kita lihat dengan pembalap Yamaha lainnya, Fabio menunjukkan balapan yang sangat kuat di Le Mans,” pungkas sang bos.