Jack Miller: Inilah Ducati Terbaik yang Pernah Ada

RiderTua.com – Jack Miller: Inilah Ducati terbaik yang pernah ada… Setelah melakoni awal musim yang suram (14 poin dalam 3 balapan pertama), kini Jack Miller menempati peringkat ke-4 dalam klasemen usai memenangi dua balapan berturut-turut di Jerez dan Le Mans. Kini pembalap Ducati-Lenovo itu hanya terpaut 16 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo (Yamaha). Selain Miller, Ducati masih memiliki dua pesaing gelar lagi yakni Pecco Bagnaia dan Johann Zarco. Tahun ini Desmosedici kompetitif di setiap trek, sehingga berpeluang besar untuk meraih kemenangan dan naik podium. Dengan lima seri balap dan 15 kemungkinan tempat podium, Ducati meraih 9 hasil dari 3 teratas, Bagnaia dan Zarco masing-masing tiga kali podium, Miller dua kali, dan Jorge Martin satu kali. Ducati naik podium dengan setidaknya dengan satu pembalap di setiap balap pada musim 2021. Sementara Suzuki dan Honda lemah, dan KTM tidak sekuat tahun lalu.

Jack Miller: Inilah Ducati Terbaik yang Pernah Ada

Thriller Miller keluar trek sekali pada lap terakhir sebelum pit stop, dia pun harus menyelesaikan dua kali hukuman penalti long lap. Tetapi 10 detik sebelum finis dia sudah 4,5 detik di depan rider Yamaha Fabio Quartararo, yang juga menerima hukuman penalti long lap satu kali.

Selama pergantian motor yang kacau, rider berjuluk El Diablo itu tidak menemukan jalur yang ditandai ke garasinya. Dulu Andrea Iannone dan Aleix Espargaro pernah bertabrakan saat melakukan manuver seperti itu, sekarang para pembalap diperingatkan oleh peraturan baru ini untuk berhati-hati.

Ketika Miller ditanya, apakah pembalap asal Australia itu meragukan kemenangannya di balapan yang penuh kekacauan di Le Mans?

Miller menjawab, “Sebenarnya saya selalu percaya, saya punya peluang untuk menang. Tapi pada saat pertama, setelah crash saya pikir sekarang sudah berakhir. Tapi saya sangat berhati-hati untuk tidak menempatkan motor pada sudut yang terlalu miring di kerikil. Dan ketika saya keluar dari jalur pit setelah mengganti motor saya, saya melihat Rins. Begitu dia membelokkan motornya sedikit ke kanan, roda depannya slip. Jadi saya berkata pada diri sendiri, saya pasti akan melewati tikungan ini dengan sangat hati-hati!”

“Sebelum poin itu, Marc memimpin sebelum Fabio. Jadi saya bisa membayangkan, setidaknya saya bisa naik podium. Segerombolan motor datang ke pit pada saat bersamaan. Setelah itu saya menyelesaikan penalti pertama. Ketika saya melihat catatan penalti kedua di dashboard, saya pikir selama dua lap, mereka salah mereka mencampuradukkan nomor start. Tapi itu benar-benar terjadi, berarti saya telah dua kali terlalu cepat di jalur pit. Tetapi hukuman itu tidak menghabiskan waktu sebanyak yang saya khawatirkan,” imbuh rider berusia 26 tahun itu.

“Saya bisa menebus beberapa waktu di tengah hujan yang saya hilangkan karena hukuman penalti, terutama di Tikungan 1. Tetap saja, saya tidak mengambil terlalu banyak risiko. Saya kemudian memimpin lagi dari Fabio pada lap 11.”

Ducati naik podium dengan setidaknya dengan satu pembalap di setiap balap pada musim 2021. Sementara Suzuki dan Honda lemah, dan KTM tidak sekuat tahun lalu.

Jadi, apakah Ducati memiliki prospek terbaik untuk memenangkan Kejuaraan Pembalap pada tahun 2021 untuk pertama kalinya sejak 2007 bersama Casey Stoner?

Jack Miller menjawab, “Saat ini kami melihat, Ducati pasti terbaik yang pernah ada. Para insinyur sekarang menuai hasil dari pekerjaan mereka. Mereka bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mencoba mencapai puncak. Sekarang jelas, upaya tersebut telah membuahkan hasil. Saya sangat senang untuk Ducati dan sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini.’

“Saya senang bisa membawa hasil ini ke Ducati, ini adalah hadiah yang pantas untuk seluruh departemen balap, untuk Gigi Dall’Igna dan semua orang lain yang bekerja tanpa lelah untuk mencapai posisi kita sekarang. Saya sangat senang bisa membalas kepercayaan mereka selama bertahun-tahun dengan hasil yang diinginkan.”