Pecco Punya Gaya Balap Paling Beda, Race Pace Franky Lebih Baik..!

RiderTua.com – Pecco punya gaya balap paling beda diantara pembalap Ducati, sementara race pace Franky lebih baik, dan merupakan ancaman dalam balapan Minggu.. Francesco Bagnaia mencuri perhatian kita semua dalam penampilannya di Jerez Jumat kemarin. Pembalap Italia murid VR46 itu menunjukkan performa terbaiknya dengan mengukir waktu kombinasi terbaik sesi latihan bebas pertama Jumat di Jerez. Pembalap Ducati itu membayangi rekan-rekan Ducati lainnya dan tidak memberi kesempatan kepada pabrikan lain, setidaknya dalam catatan waktu per lap. “Saya memiliki perasaan yang baik di bagian depan motor dan itulah mengapa kami fokus di bagian belakang motor dalam pekerjaan kami. Saat ini saya sangat senang dengan perkembangan yang baik ini,” kata Bagnaia.

Pecco Punya Gaya Balap Paling Beda, Race Pace Franky Lebih Baik

Karena itu, dalam kualifikasi hari ini, runner-up sementara 2021 ini diperkirakan akan meraih pole keduanya musim ini. Dalam hal kecepatan balapan (race pace), bagaimanapun, dia masih melihat banyak hal yang harus diperbaiki: “Saya suka menyelesaikan semuanya dalam satu lap. Franco Morbidelli memiliki kecepatan yang lebih baik dalam long lap. Kami masih harus mengejar ketertinggalan 0,3 detik per lap. ”

Bagnaia membuat gap dengan pembalap Ducati terbaik kedua Johann Zarco dengan selisih 0,6 detik. “Sayangnya, saya tidak tahu persis mengapa segalanya berjalan lebih baik bagi saya daripada yang lain. Data menunjukkan bahwa saya mengerem kemudian dan mengambil lebih banyak kecepatan saat masuk ke dalam tikungan. Itu membantu saya mengubah arah dengan lebih baik. Semua pembalap Ducati lain memiliki gaya balap yang sama, tapi saya memiliki gaya yang berbeda dan mungkin bekerja lebih baik di trek seperti ini,” jelas Bagnaia.

Francesco berpendapat bahwa kualifikasi hampir 50% sebagai penentu kemenangan saat balapan. “Sabtu sangat penting… 40 persen menentukan hasil balapan akhir pekan ini dan itulah mengapa saya ingin start dari barisan depan (P1-2-3). Sulit untuk menyalip di sini. Selain itu, semua pembalap mengetahui sirkuit ini dengan baik. Saya sendiri sudah balapan di sini sejak 2011. Jarak antar pembalap sangat ketat dan dua faktor akan menentukan dalam balapan: siapa pun yang akan konsisten dan siapa pun yang menangani ban dengan baik memiliki peluang terbaik,” yakin Bagnaia.

Setelah tiga kemenangan Yamaha di tiga seri awal, pembalap Italia itu bertekad untuk mematahkan tren tersebut. “Saya harap ini berhasil. Kami harus menunggu karena kondisinya akan berubah lagi. Tetapi jika kita terus bekerja keras, kita akan sukses. Kami telah mengambil langkah besar,” kata pembalap berusia 24 tahun asal Turin itu.