RiderTua.com – Beberapa komentar di jagad maya menyalahkan Rossi dan kawan-kawan (dkk) atas terpuruknya performa Yamaha MotoGP. Terakhir kali Yamaha YZR-M1 menjadi motor terbaik di grid adalah pada masa ban Bridgestone dan elektronik dari pabrikan yang dibuat khusus. Ketika Bridgestone diganti Michelin dan ECU diberlakukan untuk semua tim pada tahun 2016, Yamaha M1 memang tidak tiba-tiba menjadi motor terburuk (auto-ambyar) di lintasan, hanya saja teknisi Yamaha tidak bisa memaksimalkan motor dengan ban dan perangkat elektronik Magneti Marelli. Bahkan Lorenzo-pun tak mungkin sanggup menyelamatkan Yamaha di akhir karirnya, dia malah peringkat-3 dunia (2016).. Apa pun yang dicoba oleh teknisi Yamaha pada tahun 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020 tidak benar-benar berhasil memuaskan. M1 ‘missqueen’ akselerasi, ban belakang terdegradasi cepat dengan kondisi lintasan yang buruk. Namun ketika aspal cocok, M1 dapat memenangkan balapan, ketika aspal tidak tepat, M1 tenggelam. Lalu bagaimana tahun ini Yamaha ada tanda-tanda mampu memperbaiki YZR-M1 (menang 3 kali beruntun sejak terakhir tahun 2010)?..
Bagian depan motor (front-end) yang direvisi dan strategi elektronik baru yang memberikan lebih banyak kontrol kepada pembalap disinyalir yang menjadi dasar kebangkitan Yamaha di MotoGP 2021 musim ini. Hasilnya terbukti dari tiga kemenangan beruntun Yamaha di GP Qatar, Doha, dan Portugal.. Ini adalah yang ketiga kalinya sejak awal 2016 perusahaan Jepang memenangi tiga balapan secara beruntun (tepatnya tahun 2010).
Apakah keberhasilan terbaru ini menunjukkan bahwa Yamaha akhirnya berhasil memecahkan masalah ban Michelin dan teka-teki Magneti Marelli? Mungkin saja….
Quartararo merasa nyaman dengan M1 2021… Dan, tentu saja, kondisi inilah yang dibutuhkan Yamaha untuk melaju kencang. “Tahun lalu motor tidak terasa saat berbelok ke tikungan, jadi kita tidak tahu apakah kita akan jatuh atau tidak dan kita melebar.. Tahun ini saya bisa merasakan batasnya dan ketika saya ingin membelokkan motornya. Itulah mengapa saya sangat bahagia.”
Quartararo menunjukkan masalahnya… “Saya punya perasaan lebih baik, jadi saya bisa melaju mulus dengan motor. Saya merasa nyaman dengan motornya.” Jadi, rahasia evolusi mekanis Yamaha adalah.. Tahun ini M1 2020 dikemas secara berbeda, yang secara krusial mengubah keseimbangan keseluruhan, jadi kemungkinan besar Yamaha telah menemukan cara yang tepat dengan menyesuaikan keseimbangan motor ditambah kekakuan dan geometri sasis.
This post was last modified on 24 April 2021 07:10
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment