Joan Mir: Aku Bukan Favorit, Tapi Aku Orang yang Harus Dikalahkan

RiderTua.com – Joan Mir berujar .. “Aku bukan favorit, tapi aku orang yang harus dikalahkan.”. Joan Mir merasa sangat siap bertarung di musim baru kelas MotoGP. Hidupnya sedikit berubah dengan gelar juara dunia yang kini dia sandang. Tetapi hal ini tentu saja tidak merubah jadwal latihannya, dan tujuannya tetap untuk mempertahankan gelar.

Joan Mir: Aku Bukan Favorit, Tapi Aku Orang yang Harus Dikalahkan

Saat wawancara di rumahnya di Andorra pada Rabu malam (03/2/21), Juara Dunia MotoGP 2020 itu mengatakan, “Aku bukan favorit, tapi aku orang yang harus dikalahkan.”

Dengan gelarnya di kelas utama, hidup Mir kini sedikit berubah. Pembalap Spanyol itu kini menjadi sangat populer. Dia sangat dikenali saat mengunjungi tempat-tempat umum seperti restoran, dan dimintai foto oleh penggemar.

“Kalau tidak, tidak ada yang berubah,” jelas Mir. Dia juga tidak mengubah jadwal latihannya atau persiapannya untuk bersaing di musim baru. Tiga blok dari rumahnya, Mir melakukan latihan untuk mempertahankan gelar dengan mengendarai motorcross serta pergi ke pusat kebugaran dan kardio.

“Aku sebenarnya tidak istirahat. Saya sedang liburan dengan pacar saya, tapi hanya beberapa hari. Lalu langsung mulai latihan lagi,” jelasnya.

Mir menuntut pembenahan di segala bidang, meski berkat konsistensinya di pramusim dia mampu mengalahkan para rivalnya. Tuntutan itu ditujukan untuk dirinya sendiri.

“Saya harus lebih banyak menunjukkan kemampuan. Saya harus pintar, tampil konsisten dan ingin terus meningkat. Secara konkret saya ingin meningkatkan kualifikasi dan memenangkan lebih banyak balapan. Saya hanya ingin meningkat di semua bidang.”

Tanpa Davide Brivio Suzuki Siap Tempur di Musim Ini

GSX-RR adalah motor paling konsisten tahun lalu. Berkat pembatasan, hampir tidak ada yang akan berubah pada awalnya. Sasaran Suzuki telah dirumuskan dengan jelas oleh manajer proyek, Shinichi Sahara. Meski mereka terdengar ambisius.

Pria asal Jepang itu berambisi untuk meraih ‘triple crown’ (kejuaraan pembalap, tim dan konstruktor). Dia juga ingin melihat pembalapnya menduduki peringkat 1 dan 2 di final.

Dia berkata, “Target ini cocok dengan saya. Saya senang mendengar hal seperti ini. Ini menunjukkan bahwa kerja keras sedang dilakukan di pabrik, untuk mencapai kesuksesan dan untuk memenuhi tuntutan. Tahun lalu kami tidak memiliki mesin yang paling bertenaga, tetapi kami juga tidak yang paling lemah. Tapi kami memiliki keseimbangan yang bagus dan paket motor yang bagus.”

Tidak ada yang berubah, hanya karena manajer tim Davide Brivio telah meninggalkan Suzuki MotoGP untuk bergabung di Formula 1 tim Alpine F1. Sahara mengatakan, “Saya tidak khawatir. Tentu saja, awalnya itu memang mengejutkan. Tetapi setelah saya sadar, saya tidak berpikir sedramatis itu. Suzuki masih kompetitif dan saya yakin mereka yang bertanggung jawab memiliki solusi yang tepat. Saya tidak khawatir. Kami siap”