Cecchinello Blak-blakan Soal Nakagami Contek Gaya Marquez!

RiderTua.com – Bos LCR, Lucio Cecchinello blak-blakan soal Nakagami contek gaya Marquez.. Dia juga berujar Nakagami saat ini berubah menjadi salah satu pembalap MotoGP terkuat… Pembalap asal Jepang berusia 28 tahun itu menjadi salah satu pembalap MotoGP, yang penampilannya meningkat tajam di paruh kedua musim 2020. Namun pemilik tim LCR, Lucio Cecchinello menyebutkan alasan lain selain faktor motor Honda tahun 2019, yang digunakan Nakagami di musim ini.

Cecchinello Blak-blakan Soal Nakagami Contek Gaya Marquez!

Musim 2020 berjalan penuh fenomena. Penggemar MotoGP bisa melihat 9 pemenang berbeda dan 15 pembalap berbeda di podium, dalam 14 seri balapan. Di atas segalanya, Takaaki Nakagami bisa saja memperluas data statistik ini. Jika saja, pembalap LCR Honda itu berhasil meraih podium pertamanya di kelas premier.

Pembalap Jepang berusia 28 tahun itu melewatkan peluang terbaiknya di GP Teruel di Aragon. Ketika dia berada di posisi terdepan (pole) untuk pertama kalinya, tetapi kemudian jatuh tak lama setelah start. Akibat gagal finis, dia harus keluar dari 5 besar di klasemen Kejuaraan Dunia. Di akhir musim, dia hanya berada di posisi ke-10 secara keseluruhan. Meski begitu dia menjadi pembalap terbaik Honda musim ini.

Apakah Lucio Cecchinello terkejut dengan penampilan Nakagami? “Saya memperkirakan peningkatan dari Taka tahun ini, karena dia telah menunjukkan potensinya yang sangat bagus di musim sebelumnya. Terutama ketika dia mempertimbangkan bahwa, dia masih mengendarai motor 2018 pada tahun 2019. Yang notabene tidak sekompetitif model 2019. Itu bisa kita lihat dengan jelas di data dan track rekornya,” tandasnya.

Pada saat yang sama, pemilik tim LCR juga mengakui, “Saya memperkirakan adanya peningkatan, tetapi tidak sebanyak yang dia tunjukkan di paruh kedua musim. Ketika dia terbukti menjadi salah satu pembalap MotoGP terkuat.”

Adaptasi Gaya

Sejak balapan pertama di Jerez, Nakagami melaporkan bahwa dia mempelajari data Marc Marquez dan memperbaiki gaya balapnya. Dia terutama fokus pada fase pengereman. Dia juga mampu beradaptasi dan dengan cara demikian membuat kemajuan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ini, pria Italia berusia 51 tahun itu.. “Taka telah meningkat dalam beberapa aspek. Pertama, dia mengerti harus menggunakan teknik berkendara baru (ala Marquez), jika ingin menjadi tercepat di MotoGP. Terutama dengan Honda.”

“Pada dasarnya, tujuannya adalah untuk memiringkan motor lebih awal, yang mengarah ke area kontak ban yang lebih luas. Dengan demikian menghasilkan performa yang lebih baik pada fase pengereman (decelerasi). Kemajuan lain adalah meningkatkan sudut kemiringan maksimumnya. Ini memungkinkan dia untuk mengambil tikungan lebih dekat dan mendapatkan catatan waktu yang lebih baik.”

Pembalap yang Berdedikasi Tinggi

Bos tim itu juga menilai jika perbaikan dilakukan menuju ke musim 2021. “Ketika saya melihat peluang yang hilang di musim 2020, maka saya pikir dia harus mengatasi tekanan dengan lebih baik. Dia melihatnya sendiri dan menyebutkannya dalam beberapa wawancara. Saya yakin ini akan datang seiring waktu dan dengan pengalaman,” jelasnya.

“Dalam 25 tahun sejarah tim kami, kami telah bekerja dengan banyak pembalap dan memahami bahwa setiap orang memiliki kepribadian dan gaya mereka sendiri. Nakagami jelas merupakan salah satu pembalap yang paling berdedikasi.”

“Pembalap yang menghabiskan banyak waktu di pit, bekerja sama dengan para insinyur dan berbicara tentang setiap aspek yang dapat ditingkatkan. Posisinya, aerodinamis, rasio roda gigi, dan banyak detail lainnya. Saya pikir itu sangat positif. Karena dengan perbedaan waktu yang sangat kecil di MotoGP saat ini, Anda hanya dapat membuat perbedaan jika Anda bekerja keras,” kata Cecchinello.