Categories: MotoGP

Yamaha Salah Pilih Mesin?

RiderTua.com – Terlepas dari skandal klep, apakah Yamaha salah pilih mesin untuk M1 versi 2020?.. Karakter jelas berbeda dengan yang 2019, dan terbukti mesin ‘yang tua’ justru lebih tangguh.. Vinales dan Quartararo beberapa kali mengeluh: Yamaha M1 2020 terlalu sulit diprediksi. Apakah Yamaha MotoGP salah memilih mesin ini?.. Mesin terbaru bertujuan untuk meningkatkan top speed 10 hingga 15 km/jam agar mampu menyalip di trek lurus, paling tidak setara dengan lawan..

Yamaha Salah Pilih Mesin?

Fabio Quartararo merasa musim 2020 ini mengecewakan… Bersama Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, Tim Petronas-Yamaha MotoGP merayakan 6 kemenangan pada tahun 2020. Saat Morbidelli semakin kuat, hasil Quartararo malah merosot. Manajer tim Wilco Zeelenberg sedang mencari penyebabnya.

Setelah tiga balapan pertama di musim 2020, Fabio Quartararo langsung memimpin Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 dengan 59 poin. Pada titik ini dia telah mengumpulkan 17 poin lebih banyak dari rekannya di Yamaha, Maverick Vinales. Dan bahkan 48 poin lebih banyak dari Joan Mir.

Yamaha Salah Pilih Mesin?

Namun, pembalap Spanyol itu memimpin di Kejuaraan Dunia dengan tim Suzuki-nya setelah balapan Aragon-1. Di akhir musim, selisih antara juara dunia baru Mir dan Quartararo adalah 44 poin.

Selama bertahun-tahun para pembalap memuji tentang kualitas Yamaha yang serba bisa. Tahun ini, meski 4 kemenangan yang diraih dari Quartararo dan Vinales, mesin 2020 jelas dikalahkan oleh Mir dan rekan setimnya, Alex Rins, dengan Suzuki GSX-RR. Meskipun Mir dan Rins hanya memenangkan dua balapan, nyatanya mereka berhasil mencapai10 kali podium. Sementara Quartararo dan Vinales dengan motor Yamaha 2020 hanya total 6 kali saja.

Wilco Zeelenberg, Vinales dan Quartararo beberapa kali mengeluhkan, bahwa Yamaha M1 2020 terlalu sulit diprediksi. Apakah mereka salah memilih mesin ini?

Bagi pabrikan seperti Yamaha, mesin dari tahun sebelumnya selalu menjadi titik awal untuk persiapan musim baru. Tahun lalu, para pembalap secara rutin mengeluh karena kurangnya kecepatan dan tenaga.

Jadi, mesin itu membutuhkan kecepatan tertinggi 10 hingga 15 km/jam agar tidak lagi disalip di trek lurus. Namun, untuk mencapai ini, satu-satunya jalan adalah harus membangun mesin baru. Jadi tidak boleh berpikir: “Kami akan menemukan tambahan tenaga 15 hp dan mesin akan berfungsi seperti sebelumnya.”

This post was last modified on 30 November 2020 07:26

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Pramac : Bagnaia Bisa Saja Menghindari Kecelakaan dengan Marc

RiderTua.com - Kemenangan pertama musim ini untuk tim Pramac dan Jorge Martin, kandidat gelar MotoGP 2024 dan mengincar tujuan bersejarah: tim…

29 Maret 2024

Pedro Acosta Bisa Menang di Jerez, Tapi Kata Siapa?

RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…

29 Maret 2024

Fermin Aldeguer Datang, Pramac Ducati Hengkang?

RiderTua.com - Bergabungnya Fermin Aldeguer dan dimana ditempatkan masih menjadi misteri... Bahkan kolaborasi Ducati dan tim Pramac juga masih belum…

29 Maret 2024

Marco Bezzecchi Ada Masalah dengan Kopling Ducati

RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…

29 Maret 2024

Aleix Espargaro : Tidak Ada yang Menyangka Pedro Acosta dan KTM Akan Sekuat Itu

RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…

28 Maret 2024

Honda Sulit Kompetitif : Part Baru di Portimao Tidak Banyak Membantu

RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…

28 Maret 2024