RiderTua.com – Di balik kesuksesan Marc Marquez adalah sebuah kerja tim yang dirancang oleh chief engineer Santi Hernandez. Insinyur mesin asal Spanyol itu menjelaskan kisah masa lalunya saat bekerjasama dengan juara dunia delapan kali itu. Santi Hernandez dan Marc Marquez Nyaris Pisah pada Musim 2011
Hernandez jauh lebih dari sekedar kepala tim mekanik bagi Marc Marquez. Dia adalah tangan kanan dan orang yang dia percaya pada kehidupan di luar sirkuit. Tugas utama adalah mengumpulkan semua data dari berbagai bidang teknis dan membuatnya tersedia untuk Marc. “Terkadang kita harus lebih dari seorang psikolog daripada teknisi. Hubungan yang kita miliki dengan pembalap sangat penting untuk mendapatkan hasil maksimal dari itu.” kata Hernandez..
Pendapat Marc Marquez bagi tim adalah yang utama, tetapi tidak pernah mengabaikan pendapat anggota tim lainnya. Tugas penyatuan yang sulit untuk dikelola dalam waktu singkat, keputusan sulit yang terkadang harus dibuat dalam hitungan detik. Marc Marquez sering mengambil tanggung jawab atas pilihan-pilihan taktisnya, terkadang dia menebak, kadang dia salah. Salah satu teka-teki yang paling sering adalah pemilihan ban yang sangat tergantung pada gaya balap.
Menurut Hernandez motor RC213V, berdasarkan sifatnya, selalu me-mount senyawa yang lebih keras pada ban depan, di sini adalah pengorbanan terbesar pengendara Honda. “Kekuatannya mengerem di tikungan masuk dan dia harus mempertahankannya.” Kesalahan strategi pada bagian tim dapat menyebabkan jatuh dan melempar pekerjaan seluruh akhir pekan balapan.
Akhirnya, Santi Hernandez juga mengingat saat yang paling sulit dalam perannya sebagai kepala teknisi. Hal itu terjadi pada musim 2011, ketika Marc Marquez masih di Moto2. Dia memiliki masalah dengan penglihatan setelah jatuh di Sepang. “Dia mempertemukan Emilio Alzamora dan saya selama musim dingin karena dia tidak tahu bagaimana situasi akan berakhir dan bahkan Marquez mengusulkan dia untuk mencari tim lain. Kami tidak tahu bagaimana semua itu akan berakhir, tetapi kami memutuskan untuk bersama”.
Karier pembalap Repsol Honda, Marc Marquez nyaris berakhir pada 2011. Setelah terjatuh pada sesi latihan GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Marquez mendapat gangguan pada mata. “Waktu itu merupakan masa tersulit dalam karir saya, karena itu merupakan lima bulan yang sangat panjang dengan cedera,” kata Marquez.
Bradl akhirnya menutup musim 2011 sebagai juara dunia, dan Marquez menjadi runner-up. Setelah sembuh, Marquez kembali turun pada Moto2 2012, dan langsung keluar sebagai juara dunia. Tahun berikutnya di 2013, dia naik ke kelas MotoGP, dan juga langsung menutup musim sebagai juara dunia.
This post was last modified on 14 Januari 2020 10:57
RiderTua.com - Baru dua seri berlalu dan kecintaan banyak penggemar MotoGP terhadap Pedro Acosta sudah meroket. Bukan karena bakatnya saja,…
RiderTua.com - Bergabungnya Fermin Aldeguer dan dimana ditempatkan masih menjadi misteri... Bahkan kolaborasi Ducati dan tim Pramac juga masih belum…
RiderTua.com - Marco Bezzecchi sedang berjuang untuk bertarung di barisan depan di musim MotoGP 2024. Pembalap VR46 memiliki masalah dengan…
RiderTua.com - Aleix Espargaro salah satu dari pembalap senior yang memuji setinggi langit penampilan pembalap baru dari negaranya, Spanyol.. Pedro…
RiderTua.com - Pekerjaan pengembangan Honda di MotoGP mengalami kesulitan. Seperti di Qatar, pada balapan akhir pekan Portugal, tidak banyak yang…
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
Leave a Comment