Home Otomotif Ada Tiga Mobil yang Pensiun dari Indonesia Sepanjang Tahun 2018

    Ada Tiga Mobil yang Pensiun dari Indonesia Sepanjang Tahun 2018

    mitsubishi delica
    mitsubishi delica

    RiderTua Mobil – Sepanjang tahun 2018 ini, banyak mobil baru yang berdatangan ke Indonesia. Sebagian merupakan facelift dan sebagiannya lagi adalah model baru. Dengan kehadiran mobil baru ini membuat pasar otomotif Indonesia semakin sesak. Ada tiga mobil yang pensiun dari Indonesia sepanjang tahun 2018.

    Baca juga: Pemerintah Mulai Tingkatkan Produksi Mobil Sedan

    2017 mitsubishi mirage hatchback

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Ada Tiga Mobil yang Pensiun dari Indonesia Sepanjang Tahun 2018

    Namun dengan semakin banyaknya mobil baru berdatangan, maka pemain lama memiliki ruang yang semakin sempit untuk bersaing. Ada yang memilih bertahan dengan memberi pembaruan. Ada juga yang rela meninggalkan pasar otomotif Indonesia.

    Seperti yang terjadi pada Delica. MPV boxy dari Mitsubishi ini sudah dihentikan penjualannya di Indonesia sejak bulan Juli 2018 lalu. Alasannya karena segmennya sudah tidak diminati oleh konsumen Indonesia.

    Memang segmen MPV boxy sudah semakin menurun performanya. Dulu Honda juga menghentikan penjualan Freed karena tidak laku di pasaran. Meskipun keduanya sudah memiliki pembaruan di Jepang, sepertinya itu tidak bisa terwujud di Indonesia.

    Chevrolet Captiva 2019

    Masih dari Mitsubishi, ada Mirage yang penjualannya dihentikan pada bulan yang sama dengan Delica. City car ini pertama kali dijual pada tahun 2014. Walau segmennya sempat naik setelah kehadiran Suzuki Ignis, nyatanya masih belum bisa bersaing dengan MPV dan SUV.

    Mungkin ada yang belum mengetahui kalau Chevrolet sudah tidak jualan SUV Captiva lagi. Hal ini disebabkan karena usia model yang sudah lama. Kemudian Chevrolet sudah punya model SUV lain, yaitu Trailblazer, yang kini masih dijual di Indonesia.

    Sumber: Kompas.com (26/12/18)

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini