Toyota Masih Bingung Soal Desain Baru Avanza

RiderTua mobil – Ketika pamor Avanza sudah menurun karena popularitas Xpander, Toyota mulai bergerak dalam mencari desain baru. Tetapi mereka masih bingung menentukan desainnya. Entah apakah Avanza akan mengikuti tren saat ini seperti Xpander atau tetap bertahan dengan model MPV. Toyota masih bingung soal desain baru Avanza.

Baca juga: Bosen Nungguin Avanza Baru, Kapan Dong Pak Bos Dipermak ?

Desain ‘MPV Rasa SUV’ Jadi Pilihan?

Menentukan desain terbaru untuk Avanza memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena selama ini Toyota selalu menganggap kalau desain Avanza saat ini sudah pas bagi konsumen Indonesia. Walaupun nyatanya konsumen zaman now lebih memilih mobil dengan desain lebih kekinian seperti Xpander.

Perlu diketahui kalau Xpander memiliki desain ‘MPV rasa SUV’, sehingga ini bisa membuka peluang bagi produsen lainnya untuk mengembangkannya pula. Dengan desain yang ‘out of the box’ dari sebuah MPV, Xpander mampu menarik perhatian banyak konsumen dan berhasil menyalip Avanza. Keduanya bersaing paling panas daripada model lainnya.

Kembali membahas soal desain terbaru Avanza. Selama ini MPV andalan Toyota ini menggunakan penggerak roda belakang. Tetapi entahlah kalau Avanza akan berubah menjadi penggerak roda depan seperti para rivalnya, karena selain ada kelebihan ada juga kekurangannya. Tetapi Toyota masih belum mau melakukannya karena takut kehilangan konsumen loyalnya.

Konsumen mulai meminta desain baru untuk Avanza karena sudah bosan dengan desainnya sekarang. Toyota hingga kini belum mendapat persetujuan dari pihak pusat dan sudah tiga kali meminta ‘restu’. Namun karena hingga kini belum direstui, maka menanti model terbaru Avanza pasti akan jauh lebih lama lagi.

Fransiscus Soerjopranoto selaku Executive GM PT. Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan

“Saya itu sudah tiga kali balik ke Jepang, masih belum final. Kami lagi bingung mau ke arah mana. Avanza itu tetap punya konsumen yang masih loyal sampai sekarang. Mereka itu percaya kepada citra Toyota, percaya pada jaringan purna jual atau nilai jual kembali”