RiderTua MotoGP – Sudah menjadi rahasia umum bahwa motor Yamaha M1 adalah motor yang cocok untuk rookie atau pembalap baru. Bahkan para pengamat berkata ketika Motor Yamaha punya perpaduan paket yang apik, dia punya filosofi “Lembut Namun Mematikan”.. Sebaliknya Ducati adalah motor yang liar semua mengakuinya bahkan dulu menjadi momok yang menakutkan, serta mendapat julukan motor ‘pembunuh karir balap’.. Namun kenapa akhirnya anak didik Valentino Rossi ini tolak Yamaha dan lebih memilih Ducati ?
Adalah Francesco Bagnaia yang kini memimpin Kejuaraan Dunia Moto2. Dia sudah memiliki kontrak balap MotoGP untuk 2019 di sakunya. Dibawah bendera tim Pramac rider berpaspor Italia itu melaju dengan mesin Ducati dan dia menolak Yamaha !!
Anak didik Valentino Rossi ini tidak hanya mendapat tawaran dari Ducati, seperti dilansir speedweek(13/05/18).
“Saya berbicara dengan Pramac (Ducati) pada bulan November 2017. Ducati adalah tujuan saya. Ini sepeda yang sangat saya sukai. Ketika saya mendengar bahwa Yamaha juga ingin mengontrak saya, itu sangat sulit. Kedua produsen ini memiliki dua cara yang sangat berbeda, tetapi keduanya sangat bagus. Tetapi sulit untuk mengatakan ya kepada Yamaha karena mereka belum memiliki tim satelit. Itu sebabnya saya lebih suka menandatangani kontrak dengan Ducati. Kesan saya tentang tim Pramac sangat bagus. Saya memiliki kontrak dua tahun dengan opsi ketiga. Ini adalah titik awal yang sangat baik bagi saya untuk bekerja dengan tim MotoGP. Saya harus belajar banyak, cara bekerjanya sangat berbeda. Tentunya akan membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk memahami segalanya, “kata Bagnaia.
Ketika ditanya apakah Valentino membantu Bagnaia saat dia harus membuat keputusan penting seperti itu?. Ternyata Valentino Rossi adalah seorang “Bapak” yang bijaksana,
“Kami berbicara banyak. Bukan hanya sebelum penandatanganan kontrak, tetapi pada bulan November 2017. Dia (Rossi) mengatakan kepada saya bahwa itu adalah keputusan saya. Dia juga bilang bahwa Ducati sangat meningkat dan ini bisa menjadi pilihan yang baik. Tentu saja, Yamaha lebih cepat untuk dipahami oleh seorang pembalap pemula. Mungkin bekerja dengan (Yamaha) lebih mudah. Namun dia (Rossi) mengatakan bahwa saya harus membuat pilihan, dan untuk banyak berpikir tentang hal itu (banyak pertimbangan)dan menandatanganinya saat aku siap untuk itu, “kata Bagnaia seperti dilansir crash.net.
Sepertinya Bagnaia lebih nyaman dan dekat dengan tim Italia, dimana jika dia menang balapan Moto3 Kejuaraan Dunia pada tahun 2016 seri Assen dia akan diperbolehkan jajal Ducati Desmosedici tim Aspar. Mungkin berawal dari sana Bagnaia suka dengan Desmosedici… Coba dulu Yamaha tawarin tes M1.. Pasti Bagnaia tidak akan menolak kontrak Yamaha hehe..
This post was last modified on 14 Mei 2018 06:09
RiderTua.com - Jadwal MotoGP Jerez 2024.. Usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat, balapan MotoGP kembali ke tanah Eropa. 'Gran Premio…
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
Leave a Comment