Avanza Kemahalan Tapi Kok Masih Laris Sih ?

Baik Mitsubishi Xpander ataupun Wuling Confero, keduanya membuat gebrakan di pasar LMPV  di Indonesia. Untuk Xpander modelnya sangat modern disertai fitur yang kekinian. Ini lain dengan Confero, Wuling mematok harga yang sangat ramah dikantong (murah) tapi barangnya tak kalah keren dan canggih sama rival-rivalnya. Avanza kemahalan tapi kok masih laris, gimana bisa ?

Baca juga: Tahta Avanza Direbut Xpander, Toyota : Woles Aja !

Rival Lebih Unggul dari Avanza

Jika melihat harga yang ditawarkan oleh Xpander dan Confero, siapa yang tidak tergiur dengan mobil yang memiliki fitur lengkap namun harganya cukup bagus? Itu mungkin kunci bagi Xpander untuk berhasil mengungguli Toyota Avanza yang sudah lama memimpin pasar LMPV.

Tapi kalau dilihat lagi, harga Avanza jauh lebih mahal dari Xpander atau istilahnya ‘overprice’ namun dibekali fitur yang bisa dibilang pas-pasan. Jika dibandingkan sama Xpander dan Confero, tak sedikit konsumen yang mulai meragukan kualitas Avanza. Anehnya penjualannya masih terlihat stabil walau wholesales bulan Februari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Lantas kenapa masih banyak konsumen yang masih mau membeli Avanza?

Mungkin karena Avanza hingga saat ini masih menjadi legenda di segmen LMPV. Brand raksasa Toyota juga jadi pertimbangan konsumen. Jadi tak salah jika ada yang beranggapan kalau beli Avanza lebih keren daripada model lainnya. Alasan lain yang juga melatarbelakanginya adalah karena harga jual kembalinya yang lumayan stabil. Sementara untuk model lainnya dianggap tak setenar Avanza serta susah untuk menjualnya lagi.

Tanggapan Toyota

Fransiscus Soerjopranoto selaku Execituve GM PT. Toyota Astra Motor mengatakan

“Kalau mengenai harga itu masing-masing makernya. Jadi tergantung komponen, material mau pakai yang original atau yang mana. Saya nggak bisa bilang Avanza overprice, kan customer yang menentukan. Tapi yang paling menarik bagi kita, siapa sih yang beli 6 ribu-an unit itu ? Kalau sudah nggak menarik lagi kok masih ada yang beli”