RiderTua.com – Meski mengalami musim yang buruk pada 2025, Pecco Bagnaia tetap optimis dia mampu bangkit untuk kembali menjadi pembalap yang harus diperhitungkan tahun depan. “Saya mengalami cukup banyak kesulitan. Ada beberapa balapan yang hasilnya positif, dan saya akan mencoba memahami alasannya. Tetapi ada juga balapan yang hasilnya negatif, yang akan menjadi pelajaran untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mengidentifikasi masalah,” ujar juara dunia MotoGP 2 kali itu.
Rekan setimnya Marc Marquez berhasil meraih gelar dunia MotoGP yang ke-7 kali setelah mendominasi musim ini dan Ducati kembali meraih juara dunia konstruktor. Dengan lapang dada Pecco mengakui keunggulan Marquez. “Untuk pabrikan ini adalah musim yang luar biasa dengan Marc mendominasi dan membuat perbedaan. Saya sangat menantikan untuk kembali bertarung di barisan depan,” ungkapnya.
Pecco Bagnaia: Jorge Lorenzo Mengatakan Saya Butuh Pelatih, Tapi Setiap Pembalap Berbeda
Meski kecewa, bagi Pecco Bagnaia musim 2025 bukanlah tahun yang sia-sia melainkan pengalaman yang sangat berharga. “Dengan pengalaman ini, saya belajar bahwa setiap situasi sangat bermanfaat. Bahkan jika keadaan tidak berjalan dengan baik, penting untuk tetap rendah hati, mengevaluasi diri, dan berusaha untuk meningkatkan diri,” ujar rider berusia 28 tahun itu.
Salah satu masalah terbesar musim ini adalah tidak adanya feel yang baik antara Pecco dengan motornya. Bahkan Gigi Dall’Igna (general manajer Ducati Corse) secara blak-blakan mengungkapkan bahwa masalah itu adalah masalah yang sulit diatasi karena lebih berkaitan dengan feel pembalap daripada data teknis.
Pecco sendiri mengakuinya. “Musim yang baru saja berakhir menguji saya dan seluruh tim. Kami bekerja keras dan memberikan yang terbaik. Tidak mudah untuk mengindentifikasi masalah utamanya. Sebagian kesalahan karena saya selalu membandingkan dengan masa lalu. Saya memulai musim dengan keyakinan bahwa potensi saya dengan GP24 sangat tinggi. Saya mencoba untuk menemukan kembali feel itu, tetapi tidak bisa,” jelas rider asal Turin yang kini tinggal di Pesaro itu.
Namun tes pasca-musim di Valencia menunjukkan tanda-tanda positif bagi Pecco. “Untungnya kami mampu melakukan pekerjaan dengan baik. Mengingat kondisi lintasan yang ideal, jadi kami terus membuat kemajuan. Saya merasa nyaman dengan beberapa bagian, lebih baik daripada dengan GP25. Meskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan pada bagian lain, tetapi kami memulai dengan baik,” ujarnya.
Pecco menegaskan bahwa kecepatannya belum hilang. “Saya selalu berusaha untuk tetap tenang, karena setiap kali saya merasa nyaman, saya berada di posisi yang seharusnya. Saya tahu potensinya ada dan kecepatannya belum hilang. Saya hanya perlu menemukan kembali feel saya yang lama,” imbuhnya.
Saat ini para pembalap sedang menjalani liburan musim dingin. Alih-alih berlibur, Pecco justru fokus berlatih untuk kebugaran fisiknya. “Saya berlatih di gym 2 jam sehari. Saya juga menonton ulang balapan, terutama yang tidak berjalan baik bagi saya, yang jumlahnya justru paling banyak. Jadi saya tidak pernah benar-benar beristirahat,” ungkapnya.
Beberapa waktu yang lalu, legenda MotoGP Jorge Lorenzo memberi masukan untuk Pecco agar dirinya bekerja sama dengan seorang pelatih. “Banyak sekali pendapat yang beredar. Setiap orang punya opininya masing-masing dan itu wajar. Tetapi setiap pembalap berbeda,” tegasnya.
Apakah Pecco kesulitan untuk memulai kembali setelah menjalani musim yang buruk? “Bagi saya itu mudah. Saya siap untuk memulai lagi. Feelnya tidak ada yang berubah,” pungkas murid legenda MotoGP Valentino Rossi itu.
