RiderTua.com – Meski tur MotoGP di Asia telah usai, Pecco Bagnaia masih tak habis pikir terkait ‘keajaiban’ yang dia alami di GP Jepang pada pertengahan Oktober lalu. Di tengah kesulitan yang dia hadapi, secara tiba-tiba rider Ducati Lenovo itu mendominasi balapan akhir pekan di Motegi. Dia meraih pole position dan menyapu bersih 2 kemenangan disana. Jelas penampilan impresifnya kali ini mengejutkan sekaligus menimbulkan ‘tanda tanya’, tak hanya bagi penggemar dan pengamat tapi juga Pecco sendiri.
“Jika saya bisa menemukan seseorang yang bisa menjelaskan apa yang terjadi di Motegi…. Bahkan di Sepang, feel saya tidak seperti di Motegi . Hanya di Jepang saya merasa ‘nyetel’ dengan motor seperti tahun lalu dan kita bisa lihat hasilnya,” ungkap Pecco.
Pecco Bagnaia : Hanya di Jepang Saya Merasa ‘Nyetel’ dengan Motorku Seperti Tahun Lalu
Di Malaysia, Francesco Bagnaia juga tampil mengesankan. Dia meraih pole position dan menang dalam sprint, tetapi gagal naik podium pada race utama gara-gara ban belakangnya bocor. “Meskipun tidak sempurna, saya kompetitif dan mampu bersaing untuk memperebutkan podium. Saya belum pernah mengalami ban bocor sebelumnya, tetapi itu bisa saja terjadi,” ujar rider asal Turin yang kini tinggal di Pesaro Italia itu.
Untuk balapan akhir pekan di Portimao, juara dunia MotoGP 2 kali itu mengatakan, “Kami akan membawa feel baik ini bersama kami. Tentu saja, saya harap akhir pekan ini berjalan dengan baik. Treknya tidak terlalu ‘menyiksa’ ban, yang mungkin bagus untuk kami. Tapi saya tidak tahu pasti,” imbuh Pecco.
Untuk balapan di Portimao, saat ini ada banyak pembalap yang absen karena cedera. Sebanyak 14 pembalap cadangan di semua kelas bersiaga di Portimao. Di tim Ducati Lenovo sendiri, Marc Marquez akan digantikan oleh Nicolo Bulega untuk dua seri terakhir. Seperti yang diketahui, Bulega sudah dikenal baik oleh Bagnaia karena rider WSBK Ducati itu merupakan jebolan VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi.
“Ini dimulai saat format sprint race diperkenalkan. Karena ada dua balapan per akhir pekan, tekanannya menjadi jauh lebih tinggi. Dan musim sangat panjang dengan 22 seri. Saya tidak ingin mengatakan itu normal, tetapi ini menjelaskan mengapa lebih banyak pembalap yang cedera secara keseluruhan,” pungkas Pecco.
Dengan 4 balapan tersisa, Pecco Bagnaia kini bersaing untuk memperebutkan peringkat 3 di klasemen. Karena gagal finis dalam race utama di Malaysia, membuat peringkat 3 yang selama ini ditempatinya, direbut sahabatnya Marco Bezzecchi dengan hanya selisih 5 poin. Pedro Acosta yang berada di peringkat 5 juga mengintainya, dengan hanya tertinggal 26 poin dari Pecco.
