Fabio Di Giannantonio : Saya Ingin Menjajal Cakram Rem Seperti yang Dipakai Pecco Bagnaia dalam Tes Hari Senin

RiderTua.com – Usai MotoGP Aragon, Fabio Di Giannantonio harus merenung terutama yang berkaitan dengan rekan setimnya Franco Morbidelli. Bagaimana tidak, meski hanya menunggangi GP24 tahun lalu, Franky justru mampu start dari front row sementara Diggia yang menunggangi GP25 terbaru justru harus berjuang melalui Q1 hingga mengamankan posisi ke-10 di grid. Dalam sprint, Morbido finis ke-4 sementara Diggia ke-6.

Dan dalam main race hari Minggu, Morbidelli finis ke-5 sedangkan Diggia finis ke-9. Meski begitu, karena Johann Zarco dua kali nirpoin maka Di Giannantonio bisa merebut kembali peringkat 5 dan kini kembali berada tepat di belakang Morbidelli.

Fabio Di Giannantonio : Saya Ingin Menjajal Cakram Rem Seperti yang Dipakai Pecco Bagnaia dalam Tes Hari Senin

Fabio Di Giannantonio menjelaskan, “Semuanya rumit. Saya melakukan start yang sangat baik, berada di posisi ke-8 dan berpikir ‘ini bisa jadi sangat bagus’. Namun dengan sangat cepat, balapan berubah menjadi balapan hanya tentang strategi ‘bertahan hidup’. Feel pada roda depan jauh lebih buruk daripada saat sprint. Saya tidak dapat menyerang dan saat saya diserang, saya tidak dapat melawan.”

Kesulitan Di Giannantonio terlihat jelas dari fakta bahwa dia tidak memiliki peluang untuk mempertahankan diri dari Joan Mir, meskipun di atas kertas GP25 jauh lebih cepat ketimbang RC213V. Menurut data statistik, GP25 merupakan Ducati tercepat di lintasan. Namun Alex Marquez membuktikan bahwa top speed bukanlah segalanya. Rider Gresini itu berhasil meraih podium meski memiliki top speed terendah di seluruh ajang MotoGP.

Dalam main race di Aragon, Pecco Bagnaia yang memiliki masalah yang sama seperti Di Giannantonio melakukan perubahan pada sistem pengeremannya, yang membuat penampilan pembalap Ducati Lenovo itu menjadi jauh lebih baik (finis ke-3).

“Saya juga akan mencoba spesifikasi milik Pecco. Pecco dibekali cakram terbesar dengan diameter 355 mm yang dipasang di motornya. Sebenarnya saya juga penggemar cakram besar, tidak akan mengejutkan saya jika cakram tersebut menjadi bagian dari solusinya. Saya ingin menjajalnya pada tes hari Senin. Namun kita juga harus mempertimbangkan bahwa sistem pengereman adalah masalah yang sangat rumit dan bahkan perubahan terkecil pun dapat memengaruhi semua hal lain pada motor,” pungkas Diggia yang saat ini terpaut hanya 16 poin dari rekan setimnya Morbidelli dalam klasemen.

BTW, Marc dan Alex Marquez bersaudara menggunakan cakram standar berdiameter 340 mm, namun mereka berdua sukses meraih podium 1 dan 2.

Hasil Race MotoGP Aragon 2025

ridertua.com

© ridertua.com