RiderTua.com – Menempati posisi ke-5 pada kualifikasi dan finis di posisi ke-5 pada sprint race, Pedro Acosta tampil konsisten di Misano kedua. Rookie tim GASGAS Tech3 itu mampu meningkat satu posisi dibandingkan dengan sprint pertama 14 hari lalu. Dan sekali lagi, Acosta tepat di belakang Desmosedici GP23 milik Marc Marquez. Bahkan rider berusia 20 tahun itu dengan berani mengejar juara dunia 8 kali itu, tetapi harus mengaku kalah dengan selisih 1 detik di garis finis. Menariknya dengan selisih 6,8 detik dari pemenang Pecco Bagnaia, selisih ke posisi terbaik di Misano kali ini hampir sama dengan sprint pertama Acosta dua pekan lalu.
“Saya tidak senang, kita tidak akan pernah senang jika tertinggal 6 detik!” tegas Acosta. Namun dengan cepat dia langsung meluruskan pernyataannya. “Di sisi lain, kami juga harus puas. Karena ada juga hal positif. Yang terpenting adalah kami menjadi lebih cepat secara keseluruhan. Konsistensi juga lebih baik. Saya sekarang dapat mengendarai motor dengan lebih tepat,” imbuh rider asal Murcia Spanyol itu.
Pedro Acosta : Kita Tidak Akan Pernah Senang Jika Tertinggal 6 Detik!
Bahkan, catatan waktu yang dibukukan Pedro Acosta meningkat. Dalam lap race tercepatnya, dia 0,5 detik lebih cepat ketimbang sprint pertama meskipun pada suhu udara dan aspal yang lebih tinggi. Namun, juara bertahan Pecco Bagnaia juga lebih cepat 0,5 detik.
Mengenai posisi ke-5 nya dalam sprint, Acosta mengatakan, “Maksimal yang bisa kami capai adalah posisi ke-4. Dalam hal kecepatan, itu realistis tetapi saya kehilangan terlalu banyak waktu di tahap awal balapan, terutama melawan Brad Binder.”
Dalam hal start, Brad Binder cocok menjadi panutan. Mengenai ‘start roket’ calon rekan setimnya itu, Acosta mengatakan, “Kita tahu bahwa ini adalah spesialisasinya. Sejak diperkenalkannya alat bantu start, Brad telah berkembang menjadi ahli start yang hebat. Saya tidak dapat memahaminya, tetapi saya ingin menirunya.”
Dengan defisit hanya 8 poin, Acosta berpeluang merebut peringkat 5 di Kejuaraan Dunia dari Brad Binder.
