RiderTua.com – Siapa pun yang start dari posisi ke-2 tapi hanya mampu finis ke-8 pasti kecewa berat. Meske begitu, Maverick Vinales tidak menganggap Aprilia RS-GP secara fundamental kalah persaingan dari Ducati Desmosedici dan KTM RC16. “Tidak, tidak sama sekali. Tapi ini sangat sulit. Tentunya kami telah banyak belajar di sini dan saya yakin untuk balapan mendatang. Semua pabrikan berupaya keras mengembangkan motor mereka,” ungkap rider Spanyol itu mengambil sisi positif dari penampilannya di GP Italia musim ini.
Maverick Vinales : Terjebak di Belakang Franky Morbidelli
Sebagai informasi, Maverick Vinales menjadi satu-satunya pembalap yang menggunakan ban belakang medium pada race hari Minggu. Apakah ada taktik cerdik di balik pemilihan ban ini? “Saya tidak punya pilihan lain. Dengan Aprilia ban soft langsung menjadi sangat panas dan motor menjadi tidak stabil. Kami masih harus menyelesaikan masalah ini. Percayalah, saya ingin sekali berkompetisi di balapan seperti ini dengan ban soft,” jelas rider berusia 29 tahun itu.
Rider berjuluk Top Gun itu menambahkan, “Saya berharap, perlahan-lahan saya akan mendapatkan keuntungan dengan ban belakang medium sejak pertengahan balapan. Namun harapanku tidak terkabul, para pembalap di depan saya tidak pernah melambat. Mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Kami semua memiliki kecepatan yang luar biasa.”
Klaim ini digarisbawahi dengan melihat time sheet. Pemenang GP Italia Pecco Bagnaia (Ducati) membutuhkan waktu 40:51 menit untuk menyelesaikan 23 lap di Tuscany, sedangkan setahun sebelumnya Pecco berhasil melewati garis finis juga sebagai pemenang dalam waktu 41:16 menit.
“Saya mampu mengimbangi para pembalap tercepat dalam satu lap kualifikasi. Dalam balapan saya terjebak di belakang Franky Morbidelli dalam waktu lama. Saya tidak memiliki kecepatan untuk menyalipnya di lintasan lurus,” pungkas Vinales.
