RiderTua.com – Mobil Honda yang dijual di Indonesia sebagian besar sudah diproduksi lokal. Tentunya dengan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) yang bervariasi, tergantung dari modelnya. Namun untuk Honda Brio, disebutkan kalau TKDN-nya sudah tembus hingga 96 persen. Tentu ini merupakan angka local purchase yang cukup tinggi untuk mobil rakitan lokal.
Baca juga: Harga Honda Brio Facelift Naik Rp 1,5 Juta Dari Model Lama?
Honda Brio Memiliki TKDN Hingga 96 Persen
Mungkin mobil dengan TKDN 70 persen sudah lebih dari cukup untuk dibanderol terjangkau. Kecuali untuk mobil ramah lingkungan, termasuk listrik murni yang bisa maksimal 40 persen. Tapi setidaknya ini dapat mendorong produsen untuk memproduksi mobil secara lokal.
Sejauh ini, masih sedikit mobil rakitan lokal dengan TKDN melebihi 80 persen di Tanah Air. Namun Honda menyebut kalau TKDN alias local purchase Brio sudah mencapai 96 persen. Tentu ini merupakan angka local purchase yang sangat tinggi, dan mungkin masih belum ada mobil di Indonesia yang memiliki TKDN setinggi ini.
Harga Lebih Terjangkau
Untuk mobil seperti Brio, harganya memang sudah cukup terjangkau. Apalagi model ini sudah laris manis terjual di pasar selama beberapa bulan terakhir. Tentu tidak mengejutkan kalau Brio menjadi mobil terlaris di Indonesia dua kali, itupun belum termasuk penjualannya tiap bulan.
Tingginya angka local purchase yang dimiliki Brio tentu tidak bisa lepas dari banyaknya local supplier yang dilibatkan. Dengan ini, Honda dapat menghasilkan mobil dengan TKDN cukup tinggi dan tetap bisa diandalkan di pasarnya. Mereka juga dapat menjualnya dengan harga cukup terjangkau, apalagi untuk Brio Satya yang menjadi LCGC unggulannya selama ini.
Brio mungkin sudah disegarkan, meski ubahannya cukup minim, setidaknya ini dapat membuat tampilannya lebih modern. Ditambah dengan penjualannya masih cukup tinggi selama beberapa bulan ini.
