RiderTua.com – Sepeda motor di Indonesia mencatatkan kenaikan penjualan, dengan 5,2 juta unit terjual tahun lalu. Namun berbeda dengan ekspor motor yang justru mengalami penurunan 8,1 persen. Ekspor sepeda motor tahun 2022 hanya tembus 743 ribu unit saja. Angka yang cukup sedikit, bahkan jauh berbeda dari penjualan di dalam negeri.
Baca juga: Penjualan Sepeda Motor Tahun Lalu Tembus 5,2 Juta Unit!
Sepeda Motor yang Diekspor Hanya Turun 8,1 Persen
Mungkin untuk penjualan motor masih cukup bagus, meskipun hanya naik 3,2 persen saja dari tahun lalu. Tapi berbeda dengan ekspornya yang malah turun 8,1 persen, itupun hasilnya hanya sebesar 743.551 unit. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, angka ekpsornya bisa mencapai 803.931 unit.
Bahkan jika dibandingkan dengan penjualan motor secara domestik saja sudah sangat jauh berbeda. Tapi tentu penurunan ekspor ini ada sejumlah penyebabnya, yang paling utama yaitu kondisi di pasar tujuannya. Tentu tidak selamanya keadaan pasar di suatu negara bisa selalu kondusif, karena pasti ada gangguan, entah itu karena krisis chip semi-konduktor atau penyebab lainnya.
Krisis Chip
Memang krisis chip masih menjadi hambatan dalam memproduksi motor, tapi dampaknya tidak terlalu signifikan. Motor matik yang terkena dampak cukup besar, sehingga membuat Honda kewalahan dalam memenuhi permintaan di pasar domestik maupun mancanegara. Tapi pada akhirnya mereka dapat mengatasi masalah tersebut dan produksi perlahan mulai memulih.
Motor matik juga masih menjadi penyumbang ekspor dan penjualan domestik, dengan ekspor mencapai 67,12 persen. Disusul motor sport dan bebek atau moped dengan persentase sebesar 21,51 persen dan 11,37 persen. Tentu ini membuktikan kalau motor matik tetap di hati konsumen, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Walau menurun, setidaknya penjualannya bisa sedikit lebih baik dari tahun lalu. Produsen juga akan berusaha untuk meningkatkannya lebih jauh lagi.
