RiderTua.com – Seharusnya pada bulan Maret 2021 mendatang, pemerintah Indonesia menetapkan standar emisi Euro 4. Namun kondisi sekarang membuat pelaksanannya diundur hingga dua tahun mendatang. Tapi banyak yang menduga kalau penerapan Euro 4 bisa saja diundur lagi. Itupun tergantung pada kondisi di pasar otomotif Tanah Air.
Baca juga: Euro 4 di Indonesia Diundur, Toyota Sudah Siap Sejak Awal
Penerapan Euro 4 Bisa Diundur Lagi
Standar emisi Euro 4 sebenarnya dikhususkan untuk semua jenis mobil diesel di Indonesia. Tak peduli itu model mobil penumpang, pikap, atau pikap double-cabin akan mendapatkan standar yang sama. Ini dilakukan demi meningkatkan kualitas emisi lebih baik.
Tapi seolah pemberlakukan standar emisi baru ini bisa menjadi ‘momok’ bagi produsen lainnya, karena mereka harus meninggalkan produk yang masih berada dibawah standar. Isuzu Panther contohnya, dimana mobil MPV legendaris ini terancam tak bisa diproduksi lagi jika standar baru ditetapkan. Tapi dengan pengunduran ini, maka nasibnya terselamatkan, setidaknya untuk sekarang.
Kondisi Belum Membaik
Gaikindo mengaku kalau pengunduran Euro 4 ini sudah diusulkan oleh para agen pemegang merek (APM) di Indonesia. Setelah mendiskusikannya dengan pemerintah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akhirnya Gaikindo harus mengundur jadwalnya. Disebutkan kalau penerapannya baru dilakukan pada tahun 2022.
Walau diundur setahun, namun jika keadaan pasar belum membaik pula, bisa jadi akan diundur lagi. Itu semua tergantung dari keputusan APM maupun pemerintah, jika memang harus terpaksa diundur lagi. Tapi ini dilakukan agar bisa bertahan ditengah situasi yang kurang memungkinkan seperti sekarang.
Ada sisi positif dari pengunduran Euro 4 ini, yaitu produsen punya banyak waktu untuk menyiapkan model yang sudah berstandar. Seperti Toyota, yang sudah jauh hari memiliki Innova, Fortuner, dan Hilux Diesel yang berstandar emisi Euro 4.