Home MotoGP Ketika Bos Yamaha-Suzuki-Ducati Berceloteh Bagaimana Cara Mengalahkan Marquez !

    Ketika Bos Yamaha-Suzuki-Ducati Berceloteh Bagaimana Cara Mengalahkan Marquez !

    Davide Brivio (Suzuki): Kami Ingin Menantang Marc
    Davide Brivio (Suzuki): Kami Ingin Menantang Marc
    Marc Marquez Davide Brivio Paolo Ciabatti Massimo Meregalli

    RiderTua.com – Menilik fakta sepak terjang hegemoni Supermarc tahun ini, ketiga bos Yamaha-Suzuki-Ducati, menghela nafas, menggaruk kepala walau tidak gatal, mereka menelan ludah, mereka berpikir dan mereka merespon. Semua petinggi balap ini mulai dengan kata ‘Uff’ ( Ekspresi kekesalan). Ini adalah reaksi spontan bos ketiga merek raksasa MotoGP yang berusaha keras untuk menghentikan Marc Marquez, mengakhiri dominasi abadi alien. Satu kata yang terucap kompak dari ketiganya adalah: Bagaimana Cara Mengalahkan Marquez !

    Bagaimana Cara Mengalahkan Marquez

    Paolo Ciabatti

    Paolo Ciabatti (Ducati)

    Ducati jelas tidak terhibur jika tahun ini lagi-lagi mendapat medali perak… Ducati saat ini mempercayakan tim mereka pada ‘solusi ajaib’ Dall’Igna untuk membuat motor terkuat. Namun di tingkat persaingan teknologi mesin HRC mampu imbangi kecerdikan Gigi Dall’Igna. Masalahnya adalah ada pada Marc yang luar biasa. Dia selalu berjuang untuk memenangkan balapan, dalam kondisi atau sirkuit apa pun.

    Mau tidak mau cara yang harus ditempuh tahun depan adalah harus bekerja lebih banyak dalam meningkatkan pengembangan motor. Jika Ducati dapat memiliki keunggulan motor dibandingkan Honda itu akan membantu kalahkan Marc. Dan pembalap Ducati harus selalu seratus persen. “Ini satu-satunya cara, “kata Ciabatti.

    Masalahnya, setiap tahun Marc semakin percaya diri, lebih matang, memodifikasi cara mengelola balapan dengan cara mempelajari lawan-lawannya tahun lalu dan mencari solusinya.. Marquez hampir tidak melakukan kesalahan.. Bos Ducati berujar semua orang di MotoGP memiliki ide yang jelas tentang bagaimana cara mengalahkannya, dengan motor yang lebih baik dari Honda, dapat membuat Marc lebih sulit.

    Davide Brivio Foto Speedweek com

    Davide Brivio (Suzuki)

    Suzuki lebih menekankan peran pembalapnya, Brivio percaya bahwa saat Rins dan Mir menjadi lebih dewasa dan alami lompatan kualitas akan mampu bersaing dengan Marc. “Jelas, sekarang Marquez berada dalam kondisi di mana dia adalah pembalap yang harus dikalahkan”. Marc telah memenangkan Gelar Dunia selama beberapa tahun. Bagaimana mengalahkan Marquez? Menurut Brivio semua orang mencoba hal yang berbeda. Jelas itu tidak mudah. Apa yang dibutuhkan? Tidak ada, tetap bersikeras untuk menjadi yang terbaik dan terus bekerja.

    Kadang-kadang seseorang mengalahkan Marc. Oleh karena itu, semua hanya perlu melanjutkan, mencoba meningkatkan performa motor. Suzuki berusaha memperbaiki motor dan para pembalapnya. Honda juga menaikkan level mereka untuk mencoba mengalahkan lawannya.

    Menurut Brivio tentu saja, ada orang yang dapat mengalahkannya dan itulah yang harus coba dilakukan semua orang. Tetapi jika dia berada di level tinggi, cara pendekatannya lain lagi,” kata Davide Brivio

    Massimo Meregalli

    Massimo Meregalli (Yamaha)

    Yamaha percaya bahwa kunci mengalahkan Marc adalah jangan sampai gagal, hindari kejanggalan. Tentu tidak mudah dan untuk semua itu harus memiliki segalanya dengan sempurna. Marc tahun ini sangat mengesankan karena jika dia tidak menang, dia finis kedua. Oleh karena itu, keteguhan, keteraturan akan mengalahkan dia.

    Marc sudah dewasa. Dia juga secara mental menjadi kuat dalam aspek psikologis, selain skill membalapnya. Dengan motor yang sesuai dengan dia semua sangat sulit untuk mengalahkannya, “kata Massimo Meregalli.

    Pendapat ketiga bos tim beragam, tetapi kesimpulannya mereka serupa: akan sangat rumit, mereka harus lebih teratur dan meningkatkan pengembangan motor dan pembalap mereka.

    Trending Artikel Minggu Ini ( Top6):

    1. Putaran Mesin M1 Quartararo Ditambah 500 RPM, Ini Kesan yang Dirasakan Saat Balapan!
    2. Takeo Yokoyama: Honda Ciptakan Mesin Monster dan Hanya Marquez yang Mampu Menjinakkan!
    3. Ducati: Pilih Kontrak Marquez atau Membuat Motor yang Kuat? Ini Jawaban Bos Tim Merah!
    4. Kejadian Lucu: Mesin Mati Saat Start, Jack Miller Salah Tekan Tombol OFF !
    5. Kekalahan Menyakitkan Quartararo, Marquez Pelajari Kekuatan El Diablo dan Mengunci di Last Lap!
    6. 5 Rekor Pembalap Termuda Dalam Sejarah Dirobek Marc Marquez, Apa Saja Itu?

    2 KOMENTAR

    1. Dan melihat hasil ini bisa ditarik kesimpulan
      Semua paket dimotoGP ditahun ini + tahun depan (jika hanya perkembangan kecil dari tahun ini) tidak akan cukup membendung Marc vs Honda.
      “ahhh yg hebat marc, bukan honda”
      Entah jg, entah jg (maaf) JL, CC, NK aja yg kurang hebat.
      Karna sehebat apapun pembalap jika motor tidak mendukung ya hasilnya kurang.
      Bukan hanya motor, tim jg menjadi 1 kesatuan.
      Ducati?
      Holeshot sudah benar, winglet? Mungkin heboh tapi sudah cukup tinggal membenahi sektor tikungan. & maaf maaf kata ini. Tanpa bermaksud merendahkan kayanya bermodalkan pembalap yg sekarang tidak cukup. Walaupun berniat kroyokan dg bermodalkan semua pembalap motor terupdate belum cukup. Terlebih sepertinya terlalu mengandalkan Dovi, ok dovi bagus. Tapi sudah sejak jaman ianone, hanya digadang gadang. Petruk? Apalagi sebagai pembalap sayap?
      Ducati harus berani mencoba pembalap baru. Ambil dari moto2. & entah apapun hasilnya jangan langsung jadikan pembalap pertama / ke2. Perlakukan sama. Misal di akhir kejuaran ada yg lebih berpeluang baru sah sah saja.
      Yamaha?
      Ok kemajuan lebih baik. Motor nyaman dikendarai bagus. Pembalap? Bertumpu pada VR sepertinya terlalu rapuh bertumpu pada kayu yg lapuk.
      Suka tidak suka harus berani mengambil langkah baru. Bagus sebenarnya ngambil Fabio (y) untuk mordi jika itu masih rekomendasi seseorang harus dipikir ulang. Jika nanti tahun ke2 hasilnya tak cukup beda lebih baik gambling dg pembalap baru..
      Yg jelas sekalaupun masalah spin sudah teratasi harus kasih power lebih agar lebih bisa mengejar.
      Suzuki :
      Alex rin & inline mungkin kombinasi yg cocok.
      Tapi sepertinya walaupun dg melibas tikungan secepat apapun tidak cukup menjauh kalau ditrek lurus kurang. Harus ditingkatkan..
      Suzuki bagus dalam hal pembalap, berani mengambil orang baru potensial.
      Kalau bisa pake satelit cari bibit baru lagi.
      KTM
      Kurangi nyinyir. Riset terus, Modif terus, cari pembalap baru yg lebih memumpuni. Baiknya sie jangan terlalu RCV centris. Ok anda benar memilih motor terbaik untuk ditiru. Tapi jangan lupa, tiruan susah lebih baik..mentok mentok mirip.
      Aprilia
      Riset terus & lebih total terjun ke GP, terlihat masih setengah setengah.
      Honda
      Terlepas digdaya dg marc memang hasilmu kurang memuaskan.
      Perlu ubahan besar besaran motor? Oooo tidak. Sesuaikan saja. Jika tidak Menurut ku ganti pembalap besar besaran saja.
      JL sedang adaptasi, ok. tunggu musim depan, siapkan pengganti.
      CC cocok untuk riset, ok, tapi ada tidak pembap cocok untuk riset + mantap untuk race?
      Kalau dipikir toh sekarang marc jg sudah nyobain calon motor baru, pun ada tim ujicoba. Selain itu saat musim bergerak tak jarang marc jg coba duluan. Kayanya dg base sekarang masih aman. Bisa buat cari pembalap lain yg cocok & cepat.
      Nakagami untuk jepang, Ok. Ehh ada engga stock Jepang lainnya?

      Itulah kesotoyan saya.
      Bukan karna ngrasa lebih pintar, pengin berpendapat saja. Mungkin tim punya itung itungan lebih menguntungkan. Tapi kita lihat ada tim yg seperti terjebak kepada zona nyaman & tidak berkembang berkembang.
      CMIIW

      • Yamaha terlihat hanya kurang tambah top speed dan akselerasi.. masalahnya mesin sudah disegel.. mengenai daay saing… tipa sirkuit punya karakter beda2.. mesin V dan inline biarkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing2… semua akan kuat dan lemah di masing2 jenis trek..dan itu adil.. tidak akan ada dominator imbang dan seru…

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini