RiderTua.com – Pecco Bagnaia menjadi pembalap tercepat dalam latihan hari Jumat di Sepang, dengan membukukan waktu 1:57.679 menit. Rivalnya dalam perebutan gelar dunia sekaligus pemimpin klasemen Jorge Martin berada di posisi ke-2 dengan selisih sangat tipis hanya 0,050 detik darinya. Namun secara mental, Pecco lebih kuat terutama karena Martinator sempat melampaui batas dalam upaya untuk menjadi lebih cepat lalu crash.
Pecco Bagnaia dan timnya telah menyiapkan program khusus untuk menghadapi GP Malaysia. “Rencana hari ini adalah memulai dengan set-up yang memungkinkan kami memahami bagaimana motor berperilaku dalam skenario terburuk. Jadi kami mulai dengan ban hard, kompon yang tidak benar-benar membuat motor bekerja dengan baik dan tentu saja tidak pada FP1 di pagi hari di trek yang baru,” ungkap rider asal Turin yang saat ini tinggal di Pesaro Italia itu.
Lebih lanjut Pecco Bagnaia menjelaskan, “Dalam skenario terburuk ini, motor malah bekerja dengan baik. Kami memasang ban belakang medium menjelang akhir FP1, dan itu bahkan bekerja lebih baik. Rencana kami berjalan dengan sangat baik. Lintasan di sini membuatnya sangat mudah bagi saya. Mirip dengan Assen, seluruh karakter di sini sangat cocok untuk saya.”
Konsentrasi penuh adalah kuncinya. “Tetapi ini juga tentang pekerjaan, kami harus berada di depan. Tidak cukup hanya dengan mengikuti. Rencananya adalah menang. Agar rencana itu berhasil semuanya harus benar. Jorge juga sangat cepat. Saya berharap Enea Bastianini dapat sedikit meningkatkan kecepatan, meskipun saya tahu dia tidak akan membantu saya,” ungkap rider pabrikan Ducati itu.
Dalam FP1 di pagi hari, Jorge Martin melakukan permainan taktis di mana Bagnaia tidak membiarkan rider Pramac itu terus mengikutinya dalam keadaan apa pun bahkan saat memperlambat kecepatan hingga hampir berhenti. Sambil tersenyum, murid Valentino Rossi itu mengatakan, “Tidak apa-apa. Saya hanya tidak ingin dia berada di belakang saya.”
Bagaimana dengan penampilan Andrea Iannone di hari pertamanya? “Dari sudut pandang saya, Andrea melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kita harus ingat bahwa dia tidak memiliki pengalaman dengan perangkat untuk menyesuaikan ketinggian ban belakang dan ban khusus Michelin juga masih asing baginya. Penampilannya sangat mengesankan,” jawab Pecco.
Mengenai final musim di Valencia, juara dunia 3 kali itu mengatakan, “Sejujurnya, saya tidak memikirkannya hari ini. Karena apa pun yang terjadi, itu tidak mengubah target saya untuk balapan akhir pekan di Sepang.”
RiderTua.com - Matteo Flamigni dikenal sebagai ahli telemetri dari legenda MotoGP Valentino Rossi. Setelah pembalap asal Italia itu pensiun, Flamigni…
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
This website uses cookies.
Leave a Comment