Efek Penandatanganan Fabio Quartararo dengan Yamaha

RiderTua.com – Pasar pebalap MotoGP masih bergejolak. Selain mengincar Fabio Quartararo, Aprilia juga melirik Bastianini, Marc Marquez tetap menjadi yang paling sulit diprediksi. Konfirmasi ulang Fabio Quartararo dengan Yamaha merupakan langkah awal di pasar pebalap MotoGP. Bagi pembalap Prancis itu, tawaran Aprilia juga sempat diajukan, namun gaji super mewah untuk saat ini dari pabrikan Yamaha meyakinkan juara dunia 2021 itu untuk tetap bertahan.

Menurut rumor yang beredar, kontrak baru tersebut akan memberikan perkiraan angka sekitar 12 juta euro per musim, dibandingkan dengan 4 juta euro yang diusulkan oleh Aprilia.

Efek Penandatanganan Fabio Quartararo dengan Yamaha

Yamaha lebih suka berinvestasi pada bintangnya untuk melanjutkan proyek MotoGP-nya. Lebih baik mendapatkan talenta yang sudah mengenal YZR-M1 dengan baik, daripada berinvestasi pada pembalap lain yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motornya.

Selama beberapa waktu perusahaan Jepang itu telah memulai proses Eropaisasi tim di paddock dan di pabrik, seperti mendatangkan insinyur Ducati, Massimo Bartolini dan Marco Nicotra. Dia tidak mengeluarkan uang untuk maju di kelas MotoGP dan sekarang Fabio Quartararo telah menjadi pembalap dengan bayaran tertinggi di MotoGP, menunggu untuk mengetahui implikasi baru dari pasar. Sementara tim satelit VR46 terus menjadi target Lin Jarvis dan negosiasi berlanjut dengan cepat.

Aprilia harus beralih ke tujuan lain untuk masa depan pembalapnya (jika Aleix pensiun), meski belum jelas siapa yang akan meninggalkan pelana tim resmi antara Maverick Vinales dan Aleix Espargaro. Aprilia melihat kemungkinan besar untuk perbaikan tetapi, sebelum memikirkan pebalap lain, ia harus mengembangkan RS-GP agar pebalap terbaik mau menginginkan prototipe Venesia itu.

Espargaro kini menjadi pembalap tertua di grid pada usia 34 tahun. Ia sering memperdebatkan kemungkinan pensiun, namun jika hasilnya bagus ia bertahan, ia bisa diberi kontrak baru berdurasi satu tahun. Kemenangan pada Sprint di Portimao masih memberikan peluang bagi Vinales untuk bertahan, namun Massimo Rivola terus melihat pembalap lain yang mungkin disekelilingnya.

Jorge Martin diperkirakan akan meninggalkan Pramac dan, jika dia tidak menerima promosi resmi Ducati, dia akan tersedia. Sebaliknya, jika pembalap asal Madrid itu dipromosikan ke tim resmi Ducati, Enea Bastianini akan bebas dan Aprilia tidak pernah menyembunyikan ketertarikannya pada pebalap Italia. Marco Bezzecchi dapat mewakili opsi lain, menawarkan siswa VR46 kontrak pertamanya sebagai pembalap tim resmi. Kehadiran Trackhouse di Aprilia berarti mereka bisa mencari pembalap dari negaranya, Joe Roberts akan lebih menjadi kandidat tim satelit…atau masih mengandalkan ‘pembalap import’..

Pasar pebalap MotoGP tampaknya terkait dengan Marc Marquez. KTM bisa saja membentuk tim impian bersama talenta muda Pedro Acosta. Posisi Jack Miller dan bahkan mungkin Brad Binder sedang goyah. Juara dunia delapan kali itu menunggu hasil penting sebelum duduk satu meja dengan manajemen puncak Borgo Panigale, namun ada kemungkinan ia setuju untuk bertahan satu tahun lagi di tim Gresini dengan motor spek resmi. Tujuannya adalah mencoba memenangkan Kejuaraan Dunia dengan tim satelit.

Posisi Augusto Fernandez di Tech3 sedang diuji, jika dia tidak segera berkembang di dengan RC16, akan sulit untuk memastikan dirinya di kelas utama. Namun di jajaran Honda, solusi pasar adalah hal terakhir yang dipikirkan (tidak memikirkan pembalap baru). Honda RC213V masih tertinggal jauh dan semua upaya difokuskan pada pengembangan motor, setidaknya untuk saat ini.