Jack Miller Mengakui Sulit Melawan Acosta, Kaget dengan Gaya Balapnya dan Ingin Belajar dari Rookie MotoGP Itu?

RiderTua.com – Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao.. bahkan dia siap belajar dari Acosta juga, agar lebih kompetitif. Paruh pertama musim sangat penting bagi hampir semua pebalap, mengingat mayoritas memiliki kontrak yang berakhir pada akhir tahun 2024. Jack Miller termasuk di antara mereka dan harus bekerja keras untuk mendapatkan persiapan yang baik tahun depan. Perasaannya adalah bahwa kursinya di tim pabrikan KTM diperuntukkan bagi Pedro Acosta, yang sebagai pendatang baru sudah menunjukkan performa tingkat tinggi di trek.

Jack Miller Mengakui Sulit Melawan Acosta

Pada balapan terakhir di Portimao, pembalap Australia itu meraih dua posisi kelima. Dalam sprint ia finis di depan rookie Spanyol itu, sementara dalam balapan utama Minggu ia kalah sekitar 11 detik darinya dan lebih dari 5 detik dari rekan setimnya Brad Binder. Akhir pekan yang tidak boleh disia-siakan, meskipun ada jeda di hari Minggu.

Mantan pebalap Ducati itu terkesan dengan Acosta dan di akhir GP Portugal ia mengakui keunggulan yang ditunjukkan rekan satu merek (menggunakan motor KTM) .. “Dia menjalani balapan yang fantastis dan saya tidak punya peluang melawannya. Begitu dia menyalip Binder, dia mulai memacu motornya. Brad dan saya terengah-engah mencoba mengikutinya, tapi tidak ada yang bisa kami lakukan.”

Jack Miller bisa belajar dari Pedro

Miller sedikit terkejut dengan gaya balap yang diterapkan Pedro.. “Dia tidak terlalu sering berada ‘di dalam’ motor, dia sering keluar dengan tubuhnya. Dia menyentuh tanah dengan segalanya, pada titik tertentu sepertinya dia juga akan melakukannya dengan kepalanya. Gayanya mengesankan, terutama jika dilihat dari belakang. Saya hanya bisa berharap bisa membalap seperti ini, mungkin saya sedikit kurang elegan.”

Jack Miller memiliki pengalaman di MotoGP selama beberapa tahun, tetapi dia tahu bahwa dia masih bisa belajar dengan mengamati rekan-rekannya, termasuk Acosta sendiri.. “Kami telah banyak meningkat di KTM dalam 12 bulan terakhir dan dia memanfaatkannya. Sekarang kami harus menggunakan dia sebagai target, mencoba memahami apa yang dia lakukan secara berbeda dan belajar darinya. Saya berusia 29 tahun, namun saya masih belajar di setiap perlombaan. Gaya balap saya telah banyak berubah dari tahun 2016 hingga saat ini, namun belum cukup dan saya harus terus memperbaikinya..”

Juara dunia dua kali itu hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menemukan feeling dan kecepatan dengan RC16, mengamatinya di lintasan dan juga melihat datanya dapat berguna bagi Jack dan Binder. Sekalipun mereka harus menjadi referensi dan dia harus menjadi pembelajar muda, dengan hal ini Pedro Acosta merupakan fenomena yang akan tertulis di halaman sejarah MotoGP.