Pecco Bagnaia : ‘Anak Emas’ Ducati yang Kebetulan Dapat Motor Kencang Doang?

RiderTua.com – Banyak komentar miring tentang Pecco Bagnaia ketika dia mencapai sedikit dari banyak keberhasilannya di pramusim 2024 ini. Bahkan dia baru tercepat di tes Sepang dan Qatar banyak yang nyinyir.. Dari dikatakan ‘anak emas’ hingga ‘modal motor kencang doang’. Anak emas memang mungkin saja, karena dia sudah menyumbangkan dua gelar dunia, tentunya dia akan mendapat perhatian khusus dalam artian bukan untuk kompetisi. Karena perlakuan pabrikan Ducati terhadap semua pembalapnya terlihat adil, mensupport dan mendengarkan keluhan semua pembalapnya. Bahkan kesaksian ini diutarakan oleh Alex Marquez, sebuah perhatian yang tidak dia dapatkan di tim Honda sebelumnya. Berlaku tidak adil dengan pembalap dalam satu tim atau pabrikan akan menjadi bumerang, saat ‘anak emas’ itu cedera dan tidak bisa balapan, siapa yang rugi? pabrikan itu sendiri, sudah ada contohnya di tim tetangga. Yang benar adalah: siapa yang terkuat akan muncul secara alami dan semua dipersenjatai sama (Lenovo dan Pramac).. Bahkan tim satelit akan mendapat up date part setelah beberapa race berikutnya, part sudah ‘matang’ dan siap pakai karena sudah diuji tim pabrikan..enak to?

Pecco Bagnaia : ‘Anak Emas’ Ducati yang Kebetulan Dapat Motor Kencang Doang?

Memang tidak dipungkiri Pecco berada di tim Ducati dengan motor paling kuat saat ini di grid. Namun jangan lupa: ada 8 Ducati di lintasan dengan motor yang kemampuannya hampir setara. Jika Pecco dikatakan hanya modal motor kencang doang, kenapa 3 pembalap Ducati dengan spek sama tidak bisa juara dunia di 2 musim terakhir? Jika dia cuma modal motor kencang doang, bagaimana kalau insinyur Ducati saja yang balapan, apakah motor bisa jalan sendiri?…

Bahkan untuk menciptakan motor tercepat mereka butuh masukan dari pembalap bukan? Intinya untuk menang bukan hanya faktor motor bagus saja, namun kemampuan pembalap dan kerjasama tim yang solid.

Jika ada yang masih mengatakan sabotase terhadap tim satelit itu hanya ungkapan kekecewaan fans yang kalah dan tidak berdasar. Kalah, menuduh yang lain berlaku curang, sabotase, direncanakan merampas gelar, dan lain-lain. Mereka yang tidak suka Pecco tidak ‘nganan’ tapi ‘ngiri’.. 😁