Uccio Salucci : Kegilaan Selebrasi Rossi Idenya dari Ayahku atau Flavio Frattesi

RiderTua.com – Valentino Rossi menjadi ikon karena kepribadiannya serta prestasi balapnya. Lelucon dan kegokilannya adalah bagian dari kepribadian yang menarik imajinasi dunia selama masa kejayaannya di MotoGP. Mulai dari boneka tiup hingga bowling, dari berpakaian seperti Robin Hood hingga berlari ke toilet, tampaknya cukup banyak ide yang masuk ke dalam momen-momen terlucunya.

Sahabat sekaligus asisten pribadinya Uccio Salucci mengungkapkan, “Lelucon, lawakan, selalu merupakan hal yang konyol, tapi tidak sepenuhnya. Hal ini membantu Vale untuk tetap santai, karena dia masih sangat muda ketika mulai memenangkan Kejuaraan Dunia pertama.”

Uccio Salucci : Kegilaan Selebrasi Rossi Idenya dari Ayahku atau Flavio Frattesi

Alessio Salucci menambahkan, “Itu adalah situasi yang sulit, terutama di tahun-tahun awal 500cc dan MotoGP, ketika dia sudah menjadi superstar, tapi dia baru berusia 22-23 tahun dan juga membawa atmosfer Tavullia ke sirkuit. Ketenangan selayaknya rumah membuatnya merasa nyaman.”

“Sebelum tidur dia selalu bertanya padaku apakah lawakannya sudah disiapkan, apakah semua orang tahu tempatnya, apakah kaos yang dipakai untuk selebrasi sudah tiba? Dan saya menyuruhnya untuk tetap tenang dan tidur, karena kami akan berlaga di kejuaraan dunia keesokan harinya! Dia selalu memperhatikan detail ini,” imbuh pria yang kini menjabat sebagai Direktur VR46 Racing Team itu.

Salah satu dari sekian banyak peran Salucci selama bertahun-tahun adalah mengatur penampilan berbagai guyonan ala Rossi. Seiring berjalannya waktu, cara humornya juga berkembang.

Uccio melanjutkan, “Tentu saja, mulai dari boneka tiup di Mugello hingga skittles(permen berwarna yang terkenal dengan rasa dan warnanya yang menyegarkan), itu normal dan penting karena mengolok-olok diri sendiri. Bermain saat kita berusia 30 tahun berbeda dengan saat kita melakukannya di usia 17 tahun. Tapi konsepnya selalu sama, selalu bersikap sedikit bodoh, ironis, dan bercanda.”

Berapa banyak karena naluri dan berapa banyak yang direncanakan? “Menurutku 70 persen berbanding 30 persen. 30 persen masuk akal dan tidak banyak alasan. Saya ingat, kami selalu mengadakan pertemuan bersama di Fans Club untuk mempelajari lelucon tersebut,” ungkap Uccio.

“Idenya selalu dari ayahku atau Flavio Frattesi (pendiri dan wakil presiden Rossi Fan Club), kami khawatir karena mereka benar-benar idiot, jadi kami memutuskan lebih baik bertemu untuk membicarakannya, meminta mereka menjelaskan apa yang ingin mereka lakukan,” imbuh Uccio sambil tertawa.

Uccio melanjutkan, “Pada praktiknya, kami seperti anak-anak kecil yang harus menjauhkan diri dari orang dewasa. Pikirkan tentang itu. Dalam pertemuan-pertemuan itu mereka memberi kami lelucon dan tidak ada alasan. Selalu ada yang satu lebih buruk dari yang lain. Vale dan aku tertawa terbahak-bahak seperti skittles (permen berwarna yang terkenal dengan rasa dan warnanya yang menyegarkan) mereka memberi kami 2 atau 3 pilihan dan kami memilih yang paling bodoh.”

Skittles tersebut terjadi di Spanyol pada tahun 2007. Tidak ada alasan yang diberikan untuk pantomim bowlingnya, dan menjatuhkan beberapa manusia yang berpakaian seperti pin. Kita berasumsi itu adalah representasi visual dari para rivalnya.

Ada juga moment ketika fans clubnya berpakaian seperti Tujuh Kurcaci untuk mewakili 7 gelar dunianya. Saat dia mati-matian berlari ke toilet untuk menjawab panggilan alam. Yang paling gokil ketika ‘the doctor’ mengeluarkan boneka seks untuk mengejek rival beratnya Max Biaggi.