Marco Bezzecchi : Tahun Depan Saya Akan Lebih Cepat Lagi!

RiderTua.com – Marco Bezzecchi memenangkan balapan MotoGP pertamanya tahun ini di Las Termas dan bahkan sempat memimpin klasemen untuk sementara waktu. Rider Mooney VR46 itu meraih kemenangan kedua di Le Mans, kemudian memenangkan sprint untuk pertama kalinya di Assen. Pada seri pertama di India, Bez seakan tak tersentuh hingga garis finis dalam balapan utama hari Minggu.

Namun patah tulang selangka pada awal Oktober yang dialami pembalap asal Rimini-Italia itu saat berlatih di Ranch milik sang guru Valentino Rossi, terjadi pada momen yang paling tidak tepat di fase akhir musim yang intens. Meski begitu, Bez berhasil finis ke-3 pada sprint race dan ke-5 pada balapan utama di Mandalika hanya 6 hari pasca operasi tulang selangka.

Marco Bezzecchi : Tahun Depan Saya Akan Lebih Cepat Lagi!

Apakah seri pembuka musim di Portimao membuat Bezzecchi langsung masuk 3 besar ? “Awalnya saya pasti akan langsung ke peringkat ketiga, tapi pada akhirnya saya berharap lebih. Sayangnya saya mengalami momen terburuk yang mengakibatkan bahuku cedera. Pada akhirnya saya mendapat sedikit masalah, tapi di awal musim saya jelas akan berada di peringkat 3 di Kejuaraan Dunia,” jelas rider berusia 25 tahun itu.

“Itu juga tahun pertama dengan format baru. Saya tidak lelah, saya hanya sedikit lebih lambat. Tahun depan saya akan berusaha menjadi lebih cepat dan lebih cepat lagi,” tambah rekan Fabio di Giannantonio itu sambil tersenyum.

Apakah Bezzecchi lebih memilih sprint atau balapan jarak jauh? “Balapan yang panjang, hanya karena lebih panjang. Ini sedikit berbeda, dalam sprint semuanya terjadi secara berurutan dan kita berada dalam kondisi yang buruk jika kita start dengan buruk. Kita bisa mengejar ketinggalan dalam balapan jarak jauh,” tegas putra Vito Bezzecchi itu.

Sahabatnya sekaligus Juara Dunia 2022 dan 2023 Pecco Bagnaia sependapat dengannya, tapi runner-up Jorge Martin yang 9 kali meraih kemenangan sprint berpendapat berbeda.

Jika Bezzecchi dapat memilih salah satu karakteristik dari rekan-rekannya di Ducati, apa yang paling ingin dia ambil sebagai pembelajaran dari mereka? “Jorge membukukan waktu 1:30,3 menit di Misano,” kata Bez sambil tersenyum masam, mengacu pada pole time tahun ini sekaligus rekor lap sepanjang masa yang dicetak pembalap Pramac itu di balapan kandang VR46.

Setelah berpikir sejenak, dia menambahkan, “Dan konsistensi Pecco dalam balapan.”

Persaingan ketat di kelas premier dan tak terkecuali di antara skuat Ducati yang beranggotakan 8 pembalap tergolong tinggi. Bez memperkirakan musim yang lebih sulit di tahun 2024. “Ya, karena setiap tahun semakin sulit. Semua pembalap cepat dan motornya juga semakin kuat. Kami beruntung motor kami benar-benar mengesankan. Semua pembalap mengikuti kami dan kami harus berusaha untuk tidak ‘ditipu’,” ungkap Bez.

“Saya siap tempur untuk tahun depan. Saya menguji motor baru, dan saya sangat menyukainya,” kata pembalap yang menempati peringkat 3 dalam Kejuaraan Dunia yang akan menunggangi GP23 di Tim Pertamina Enduro VR46 Racing untuk tahun 2024.

Ketika ditanya tentang targetnya, Bez belum mau berkomitmen. “Kita selalu bermimpi untuk mencapai hasil maksimal, tapi secara realistis setidaknya kita harus menunggu hingga tes,” pungkas Bezzecchi.