RiderTua.com – Jack Miller tidak luput dari ‘radar’ Marc Marquez di Q1. Pembalap Honda itu berhasil menempati posisi ke-2 dengan slipstream rider Red Bull KTM itu sehingga merusak kualifikasi Miller yang tidak dapat melewati posisi ke-15 di grid. Untuk itulah JackAss tidak bisa berbuat banyak dalam sprint 13 lap di Sirkuit Chang Buriram.
“Kualifikasi tidak berjalan seperti yang saya bayangkan, tapi itu terkadang terjadi. Saya kurang kecepatan dan tidak mencatatkan lap yang baik di Q1. Jika kita kalah 0,1 detik di sana-sini di lintasan pendek ini, kekalahan kita akan bertambah banyak,” keluh pembalap asal Australia itu.
Apakah Jack Miller kesal dengan ulah Marc Marquez di Q1? “Tidak, itu tidak terlalu menggangguku. Pada akhirnya, kita tidak boleh membiarkan hal ini mengganggu kita. Kami mengendarai ‘monster-monster’ ini, jadi perhatian kita tidak boleh terlalu terganggu oleh manuver seperti ini. Saya tidak bisa menahannya. Ini bukan pertama kalinya saya terpengaruh. Dan saya bukan satu-satunya korban,” jawab rider berusia 28 tahun itu.
Marc Marquez meyakinkan bahwa di Q1 dia berniat membuntuti dua pembalap Gresini Ducati Alex Marquez dan Fabio Di Giannantonio. “Tetapi saya terlambat, garasi Jack berada jauh di depan. Lalu kami keluar, ada banyak pembalap. Saya tidak ingin menjadi pembalap pertama yang melibas trek. Dengan ban pertama saya berada di belakang Pol Espargaro, tapi tidak cukup dekat. Lalu saya berada di belakang Jack, yang kemudian berada di belakang Joan Mir. Bastianini berada di depan mereka. Tapi saya bisa memanfaatkan slipstream Miller dan menyelamatkan diriku ke Q2 dengan posisi ke-2,” jelas Marquez.
Jack Miller menjelaskan, “Saya start dengan baik, kecepatanku cukup bagus. Pada lap awal saya berhasil melakukan beberapa manuver menyalip dengan baik di tikungan 1 dan tikungan 3. Namun kemudian saya benar-benar tersedot oleh pembalap di depanku sebelum tikungan 5, saya harus masuk dan menghindari kerb. Jadi saya kehilangan beberapa posisi lagi. Itu tidak ideal.”
Thriller Miller melanjutkan, “Saya menggunakan kompon hard di belakang. Pada awalnya kami masih menggunakan kompon soft, lalu saya melihat semua pembalap memulai dengan kompon soft. Menurutku ban belakang hard patut untuk dicoba. Dan jika ini memberikan sedikit wawasan setidaknya untuk balapan hari Minggu, maka itu mungkin berguna bagi Brad dan saya.”
“Saya mencoba ban belakang hard dalam latihan bebas pada hari Jumat dan rasanya tidak terlalu buruk. Saya cukup senang dengan hal itu selama sprint, kami mengumpulkan data menarik dengannya. Dan Brad memberikan data dengan ban soft,” imbuh ayah Pip Florence itu.
“Kami tidak mencetak poin pada hari Sabtu, namun pada akhirnya saya memberikan perlawanan yang bagus melawan Fabio. Saya baru mendapatkan ritme yang bagus di lap terakhir, jadi kami bisa percaya diri untuk race hari Minggu. Kami masih harus meningkatkan beberapa hal kecil agar kami dapat memberikan hasil yang baik pada hari Minggu,” pungkas rider berusia 28 tahun itu.
This post was last modified on 29 Oktober 2023 11:24
RiderTua.com - Chery akhirnya memperlihatkan Omoda 7 kepada publik beberapa hari lalu. Mobil SUV ini menjadi model terbaru dari line-up…
RiderTua.com - Marc Marquez menjalani tes hari Senin di Jerez selama 8 jam. Bagi pendatang baru tim Gresini Ducati itu,…
RiderTua.com - Mazda kini memiliki line-up mobil SUV yang cukup lengkap di Indonesia, baik model entry level maupun premium. Salah…
RiderTua.com - Chery memang telah sukses dalam menjual mobil listriknya di Indonesia, yaitu Omoda E5. Dengan 3 ribu unit yang…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan sejumlah mobil ramah lingkungan di pasar global. Hanya saja belum ada satupun yang merupakan mobil…
RiderTua.com - Usai crash saat sprint pada hari Sabtu, awalnya Enea Bastianini menjalani balapan utama dengan relatif hati-hati sebelum menyalip…
Leave a Comment