Jorge Martin Tantang Bagnaia : Saya Bisa Juara Dunia

RiderTua.com – Jorge Martin adalah pengejar terdekat Francesco Bagnaia dalam perebutan gelar dunia yang kini berada di peringkat dua dunia. Pembalap Pramac itu pernah mengancam jika tidak berada di tim pabrikan, dia akan pindah ke pabrikan lain. BTW.. Di musim MotoGP yang kembali didominasi oleh Francesco Bagnaia dan Ducati, salah satu penantang gelar saat ini tetap Jorge Martin dan pasukan Ducati lainnya. Pembalap Pramac Racing asal Madrid itu tertinggal 62 poin dari Pecco yang pemimpin klasemen, disusul Marco Bezzecchi dengan -6 poin. Berbekal motor Desmosedici, sepertinya dialah satu-satunya yang bisa mengkhawatirkan murid-murid VR46 Riders Academy untuk mendominasi.

Pembalap muda andalan tim Pramac itu punya harapan besar untuk mengincar gelar juara dunia 2023, meski target utamanya tetap bergabung dengan tim pabrikan pada MotoGP untuk tahun 2025. Sebuah peluang yang sirna tahun lalu, ketika Enea Bastianini mencuri kursinya, berkat empat kemenangan Bestia yang mampu memproyeksikan dirinya ke tim resmi Ducati. Jorge Martin lebih memilih untuk tetap di tim satelit milik Paolo Campinoti (Pramac), karena bisa mengandalkan motor prototipe paling kompetitif, selain penyesuaian gaji dan tentunya dukungan teknis dengan part baru yang sama dengan tim pabrikan (Pramac adalah tim junior Ducati). Namun jika promosi ke tim resmi Ducati, pada tahun 2025 dia mungkin memutuskan untuk pindah pabrikan, meskipun tetap Ducati akan menang segalanya. Karena untuk saat ini dan hingga 2027 aturan teknis tidak akan berubah, dan Ducati tetap akan berjaya dengan Inovasinya.

Pembalap Spanyol berusia 25 tahun itu yakin dirinya memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi juara dunia tahun ini. “Saya salah satu pembalap terkuat di lintasan dan saya memiliki kemampuan untuk menang,” katanya. Setelah finis kesembilan di klasemen tahun lalu, dia naik podium tiga kali, meraih satu kemenangan di GP Sachsenring. Di Sprint Race dia tampil lebih baik lagi, dengan empat podium dan dua kemenangan. Sebuah tanda bahwa dia sudah klop dengan motor Desmosedici apalagi jika dibandingkan ‘rival’nya dlama perebutan kursi tim resmi, Enea Bastianini. “Tahun lalu di Mugello saya hanya berada di peringkat ke-13. Musim ini saya mendapat posisi kedua di belakang Bagnaia. Pada saat itu saya tahu saya adalah salah satu yang terbaik. Lalu saya menang di Sachsenring,” tambahnya..

Memang menjadi lawan langsung Pecco tidaklah mudah, tetapi posisi kedua Martin cukup memberikan tekanan yang cukup besar. “Sekarang dia telah menempatkan saya dalam radarnya dalam perebutan gelar juara, itu yang paling penting”. Bezzecchi bisa saja ikut dalam perebutan gelar juara dunia, meski hal itu tampaknya tidak terlalu membuatnya khawatir. “Marco terus melakukan kesalahan kecil, sedangkan Pecco dan saya sedikit lebih konsisten di semua sirkuit. Jadi saya pikir kejuaraan akan terjadi antara saya dan Pecco.”

Untuk masa depannya Martin berujar, “Tujuan saya adalah bergabung dengan tim pabrikan pada tahun 2025 karena saya pantas mendapatkannya. Saya punya potensi untuk menang, tapi pilihan pertama saya adalah Ducati. Namun jika mereka tidak menghargai bakat dan karya saya, saya akan menggunakan opsi lain (pindah).”