Kesombongan Honda, Menolak Gigi Dall’Igna?

RiderTua.com – Pabrikan Honda menolak kemungkinan untuk mengontrak Gigi Dall’Igna yang menurut beberapa media sebagai bentuk ‘kesombongan’!… Pabrikan sayap emas itu dikabarkan ‘takut’ ketika ada peluang untuk merekrut insinyur terkemuka Ducati, Gigi Dall’Igna, dan memilih mundur karena arogansinya. Dall’Igna sudah menjadi manajer di Ducati selama 9 tahun ketika memulai proyek terbaru Desmosedici. Dia juga yang menciptakan motor terbaik di grid MotoGP sementara Honda kini sedang berjuang dengan mesin yang bisa dibilang terburuk. Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda, dikabarkan memiliki kemungkinan untuk merekrut Dall’Igna seperti diberitakan media Spanyol El Periodico.

Namun langkah itu dikatakan berantakan, setelah Honda ‘ketakutan’ pada saat-saat terakhir penentuannya.. Karena keangkuhan, karena kesombongan Honda, mereka berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengajari mereka tentang membuat motor balap di MotoGP.. Alberto Puig sekarang  dalam kondisi keputusasaan, tulis berita itu.

Puig ibarat ‘menggigit lidahnya sepanjang hari’ (tidak bisa berkata apa-apa), menekan dirinya untuk mengomentari apa yang dia pikirkan. Puig lelah, muak. tulis media Spanyol itu..

Perbedaan motor Ducati dan Honda sangat mencolok. Puig telah melihat sendiri 2 pembalap pabrikannya, Marc Marquez dan Joan Mir, hanya menyelesaikan satu balapan utama masing-masing musim ini, setelah 10 seri. Sementara itu, pembalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, sedang bersaing untuk meraih gelar MotoGP kedua berturut-turut dengan penantang terdekatnya, Jorge Martin dari Pramac, juga mengendarai Desmosedici dengan spesifikasi terbaru, motor yang diracik oleh Dall’Igna.

Surat kabar Spanyol ElPeriodico itu menulis: “Ada suatu masa ketika, melalui Alberto Puig, Honda bisa merekrut Gigi Dall’Igna. Semuanya sudah hampir selesai, tapi kemudian seseorang dari Jepang menjadi takut untuk melanjutkannya”. Dengan berita ini pula beberapa pengamat melihat sebagai bentuk konfirmasi, di mana semakin menambah keraguan atas keinginan sebenarnya dari raksasa Jepang itu untuk tetap berada di kejuaraan dunia MotoGP.