Franco Morbidelli : Bak Sebuah Medan Perang

RiderTua.com – Franco Morbidelli berhasil finis ke-10 dan tertinggal hampir 18 detik di belakang pemenang Marco Bezzecchi di GP Prancis. Dan rider Monster Energy Yamaha itu terpaut kurang dari 3 detik dari rekan setimnya Fabio Quartararo yang finis di posisi ke-7.

Setelah serentetan crash di Sirkuit Bugatti, hanya 13 pembalap yang menyentuh garis finis, termasuk hanya 10 pembalap reguler. Dari mereka, Morbidelli adalah pembalap reguler paling lambat, hanya mampu mengungguli pembalap cadangan Danilo Petrucci (Ducati), Lorenzo Savadori (Aprilia) dan Jonas Folger (GASGAS).

Franco Morbidelli : Bak Sebuah Medan Perang

Di antara 21 pembalap, start dari posisi ke-17 sangatlah tidak mudah bagi runner-up MotoGP 2020 itu. “Balapan yang sulit. Sayangnya saya tidak mendapatkan start yang baik, terjebak di belakang grup di depan saya dan suhu serta tekanan ban depan sangat tinggi. Setelah itu saya tidak bisa menyerang lagi dan harus satu kali melebar di tikungan 8,” ujar Franky.

Murid VR46 Academy itu melanjutkan, “Yang bisa saya lakukan hanyalah membawa motor kembali ke pit dengan selamat dan mengumpulkan beberapa informasi. Kami harus menggali lebih dalam dan terus bekerja, kami tidak memiliki potensi yang sama dengan para pembalap teratas. Tapi kami ingin bersaing bersama mereka.”

“Banyaknya bendera kuning yang dikibarkan, seperti biasa balapan bak medan perang. Saya menduga bahwa para stewards kurang invasif pada hari Sabtu dan langsung menyesuaikan diri dengan situasi. Tapi tidak apa-apa. Jika kita membalap secara normal, maka posisi start dan start itu sendiri sangatlah penting. Jika kita bertindak ‘gila’, maka jangan. Atau jika kita memiliki keahlian khusus seperti Brad Binder untuk mengubah posisi, tanpa membalap secara tidak fair,” pungkas rekan setim Fabio Quartararo itu.