RiderTua.com – Jack Miller menempati posisi ke-5 di FP1 pada hari Jumat (+0,426 detik di belakang Luca Marini) dan mengamankan posisi ke-10 di FP2 sehingga langsung masuk ke Q2. Pembalap Red Bull KTM itu kalah 0,663 detik dari waktu terbaik yang dicetak oleh rider Pramac-Ducati Jorge Martin.
Pembalap asal Australi itu menjelaskan, “Kami berhasil mencapai Kualifikasi 2 dengan jarak yang sangat tipis, gapnya sangat dekat. Saya merasa baik sejak start hari ini, meski saya dua kali crash di ‘out lap’ di tikungan yang sama. itu tidak ideal, tetapi selain itu semuanya berjalan dengan baik. Kemarin saya katakan bahwa, kami memiliki set-up dasar dari Portimao yang memberi grip yang baik.”
“Semuanya berbeda dengan Argentina, disana cengkeramannya benar-benar buruk. Di sini motor bekerja relatif baik di FP1. Tapi kami masih harus mengutak-atik geometri suspensi dan mengubah tegangan pegas. Pada latihan pertama saya mengalami beberapa slip, tapi lebih baik pada sore hari,” ungkap Jack Miller.
Pembalap berusia 28 tahun itu melanjutkan, “Tapi angin di tikungan kanan ketiga di sektor terakhir cukup mengancam, terus membuat kita keluar racing line. Seperti yang saya katakan, kami perlu menyempurnakan suspensi, dan ban depan soft tidak bekerja sebaik yang kami harapkan. Kami masih harus banyak belajar di sini. Tapi rintangan pertama telah dilewati, kami berada di Q2.”
“Kami sudah tiga baris lebih jauh dibandingkan di Argentina 2 minggu lalu,” kata rekan setim Brad Binder yang sejauh ini berhasil memenangkan empat balapan MotoGP itu.
Apa pendapat Jack Miller tentang permukaan trek Austin yang bergelombang? “Gundukannya mirip dengan tahun lalu. Tikungan 11 dan 12 sangat buruk. Saat berakselerasi, racing line ideal cukup buruk. Kemarin saya seharusnya melihatnya lebih baik selama inspeksi, saya menyesalinya sekarang. Sulit untuk menemukan grip di sana,” jawab JackAss.
“Begitu kita masuk, roda depan mulai tergelincir. Di tikungan 12 bahkan kita dapat melihat batu saat kita berkendara. Di sana sangat licin. Kita kesulitan setiap melibas tikungan. Tapi kita tidak bisa mengemudikan motor di sana dengan presisi hingga sentimeter, karena kita mencapai kecepatan 350 km/jam dan kemudian harus mengerem untuk tikungan pertama ini. Ini bukan permainan anak-anak,” pungkas Jack Miller kesal.
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…
RiderTua.com - Citroen akhirnya meluncurkan mobil terbarunya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Mobil SUV ini menjadi varian baru lainnya dari…
Leave a Comment