Categories: MotoGPsuperbike

Andrea Dosoli : Aturan Superbike Lebih Sulit Ketimbang MotoGP, Kok Bisa?

RiderTua.com – Meskipun Alvaro Bautista memenangkan lima dari enam balapan di awal musim Superbike 2023, secara mengejutkan Yamaha tetap tenang. Andrea Dosoli selaku direktur balap Yamaha mengatakan, “Regulasi akan melakukannya.”

Peraturan Kejuaraan Dunia Superbike harus melakukan tindakan penyeimbangan untuk mencegah distorsi dalam kompetisi. Karena harga jual masing-masing sepeda motor saja sudah menunjukkan bahwa pabrik-pabrik melakukan strategi yang berbeda. Ducati Panigale V4R saat ini harganya hampir 44.000 euro (Rp 729 juta), sedangkan Yamaha R1 hanya berharga 28.000 euro (Rp 464 juta).

Andrea Dosoli : Aturan Superbike Lebih Sulit Ketimbang MotoGP

Agak mengejutkan, mengingat perbedaan ini bos balap Yamaha Andrea Dosoli malah tidak mempermasalahkan regulasi. “Setiap desainer mengikuti filosofinya sendiri dan memiliki tujuan yang berbeda. Ada pabrikan yang lebih mengutamakan parameter tertentu pada sepeda motor produksinya, ada pabrikan lain mengutamakan hal yang lain,” ujar bos asal Italia itu dalam sebuah wawancara.

Dosoli melanjutkan, “Dalam hal ini, titik awal yang berbeda dari motor membuat aturan Kejuaraan Dunia Superbike lebih sulit ketimbang MotoGP. Ini memungkinkan semua desainer untuk mengejar ide komersial mereka, tetapi pada saat yang sama memastikan bahwa permainan di lintasan selevel.”

Namun balapan di luar Eropa pada awal musim Kejuaraan Dunia Superbike 2023 didominasi oleh Ducati. Juara Dunia Alvaro Bautista menyapu bersih 3 kemenangan di Phillip Island, sebelum crash yang mencegahnya kembali meraih 3 kemenangan di Sirkuit Mandalika. Dengan total 5 kemenangan, pembalap asal Spanyol itu dengan mudah memimpin klasemen keseluruhan dengan 112 poin. Peringkat ke-2 adalah pembalap Pata Yamaha Toprak Razgatlioglu yang memenangkan balapan Superpole di Mandalika.

Tidak hanya itu, sekarang semakin banyak pembalap Ducati yang semakin kuat. Pembalap tim satelit Axel Bassani (51 poin) dan pembalap pabrikan kedua Michael Rinaldi (47 poin) memulai musim dengan lebih kuat dari musim sebelumnya.

“Regulasi tersebut menetapkan bahwa desainer dominan dapat diperlambat untuk menyeimbangkan kinerja desainer lainnya. Situasi di mana ‘rem’ ini digunakan secara tepat, ditentukan dalam regulasi teknis. Setiap tiga balapan, situasinya dianalisis dan jika keunggulan jelas ditetapkan, aturan diterapkan,” pungkas Dosoli mempercayai mekanisme dalam regulasi tersebut.

Dosoli juga menunjukkan bahwa 3 merek berbeda telah memenangkan Kejuaraan Dunia Superbike dalam 3 tahun terakhir dan peraturan tersebut tampaknya berhasil.

Mimi Carrasco

Recent Posts

Enea Bastianini : Data Telemetri Marquez Sangat Beguna bagi Ducati, Marc Mengajari Semua Rider Ducati?

RiderTua.com - Enea Bastianini mengakhiri musim pertamanya di MotoGP sebagai pembalap tim resmi Ducati. Hasilnya sama sekali tidak bagus, meski dia…

1 December 2023

All New Hyundai Palisade Mulai Disiapkan?

RiderTua.com - Tak terasa sudah lebih dari dua tahun sejak Hyundai menghadirkan Palisade di Indonesia. Memang mobil SUV ini didatangkan…

1 December 2023

Tim Satelit Aprilia yang Baru akan Segera Diumumkan, RNF bukan Tandingan VR46?

RiderTua.com - Dorna kemungkinan besar akan memperkenalkan pemilik baru tim satelit MotoGP Aprilia pada pekan depan. Seperti diketahui, 6 tim satelit…

1 December 2023

Neta Mulai Produksi Mobil di Thailand, Indonesia Menyusul

RiderTua.com - Dengan Neta yang sudah hadir di kawasan Asia Tenggara, mereka sudah bersiap untuk menjual mobil elektrifikasinya. Sebenarnya merek…

1 December 2023

Enea Bastianini : Marc Marquez Langsung Menguasai Motornya

RiderTua.com - Usai tes pramusim pertama di Valencia, Enea Bastianini senang dengan feelingnya terhadap Ducati GP24 terbaru. Rider pabrikan Ducati itu…

1 December 2023

Pedro Acosta: Debut di MotoGP Lebih Baik dari yang Kuimpikan

RiderTua.com - Meski Pedro Acosta baru berusia 19 tahun, ekspektasi terhadap rookie MotoGP itu tinggi. Pasalnya, pada tahun 2021 dia langsung…

1 December 2023