Categories: MotoGP

Sebastian Risse: Dilema Tekanan Ban Bisa Jadi Sumber Masalah

RiderTua.com – Teknisi KTM Ing. Sebastian Risse ikut berkomentar mengenai aturan tekanan ban yang baru di MotoGP. Sebagai informasi, pada tahun 2023 tekanan ban pada bagian depan hanya boleh di bawah 1,9 bar untuk 50 persen jarak balapan. Di kelas utama, tekanan ban di ban depan dipantau dengan sensor standar buatan LDL. Namun untuk tiga balapan pertama, tidak ada penalti yang akan dikenakan jika seorang pembalap crash di bawah batas 1,9 bar. Itu sebabnya pengecekan tekanan ban menjadi topik penting di tes pramusim Sepang (10 hingga 12 Februari).

Seperti diketahui, usai GP Jerez 2022 terungkap bahwa beberapa pembalap jatuh di bawah batas yang ditentukan yakni minimum 1,9 bar pada ban depan. Dan insiden ini hampir terus menerus terjadi untuk sebagian besar jarak balapan.

Sebastian Risse: Dilema Tekanan Ban Bisa Jadi Sumber Masalah

Michelin percaya, ini bisa membahayakan daya tahan ban. Oleh karena itu, produsen ban asal Prancis itu meminta tim dan pabrikan untuk mengamati tekanan minimum dengan tepat dan hati-hati. Namun, tidak ada penalti yang dikenakan untuk tahun 2022, tetapi solusi yang masuk akal dan sensor unit yang andal dicari untuk musim 2023.

“Yang utama sekarang adalah, bagaimana mengatur tekanan ban di pit dan bagaimana mengkondisikan ban agar berada dalam koridor yang diizinkan di akhir balapan. Tentu saja, begitu pembalap terjatuh, hanya ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dengan pembalap di trek tersebut,” jelas Ing. Sebastian Risse, penanggung jawab tugas di KTM Factory Racing Technical Coordinators untuk MotoGP

“Ini tentang tekanan minimum. Jika tekanan ban terlalu rendah, teknisi Michelin mengkhawatirkan keselamatan. Kita harus berada di atas batas. Semakin cepat kita membalap, semakin banyak tekanan ban pada motor kita. Dan semakin banyak slipstream, semakin tinggi tekanan ban. Pada akhirnya itu tidak akan menjadi aturan 100 persen, tetapi balapan adalah tentang berada dalam koridor yang diizinkan untuk persentase tertentu dari waktu balapan.” tambah Risse.

Berapa persentase yang mungkin belum ditentukan. “Sejauh ini, ini masih peraturan sementara. Balapan reguler sekitar 50 persen,” imbuhnya.

Masalahnya, para teknisi dapat dengan cermat menyesuaikan tekanan ban di pit berdasarkan pengalaman mereka. Namun mereka belum bisa memprediksi apakah masing-masing pembalap nantinya akan berada di trek sendirian atau berkelompok yakni di slipstream.

Lihat Juga:

Sebastian Risse melanjutkan, “Ya, itulah mengapa ini akan menjadi permainan yang cukup strategis. Jika kita beruntung atau balapan sejauh ini terkendali sehingga kita bisa memperkirakan jalannya balapan sebelumnya, kita mungkin tidak punya masalah dengan regulasi ini.”

Apakah KTM dan GASGAS memberikan informasi tekanan ban di dasbor pembalap? “Itu diperbolehkan. Kita dapat menunjukkan kepada pembalap apa yang ingin kita tunjukkan padanya. Kita juga bisa memberi tekanan pada tekanan ban jika kita mau. Itulah strategi setiap tim dengan setiap pembalap, bagaimana melakukan sesuatu. Jika pembalap mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat dia ubah atau pengaruhi, mereka juga tidak akan membantunya. Itu hanya membuat mereka kesal,” jelas Risse.

“Bahkan jika tekanan ban terlalu sering turun saat balapan dan kemudian ofisial memeriksanya saat kembali ke pit, bisa jadi sensornya rusak. Jadi, jika saya membuat pembalap nervous sebelumnya dan bahkan dia mungkin akan menyerah, saya tidak akan mendapat keuntungan sama sekali. Ini harus didorong sampai akhir. Kemudian kita lihat apa yang keluar darinya,” pungkas Ing. Risse.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Yamaha Bolt R-Spec : Motor Bobber Baru yang Harganya Rp 140 Jutaan

RiderTua.com - Motor bobber yang punya ciri khas tersendiri, kini Yamaha meluncurkan Bolt R-Spec yang dapat model baru tahun 2024.…

23 April 2024

Honda Catatkan Hasil Penjualan Mobil yang Bagus Bulan Lalu

RiderTua.com - Honda mungkin juga mengalami perlambatan penjualan mobil di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini. Tapi setidaknya hasil yang…

23 April 2024

BYD akan Merilis Pikap D-Cab Terbarunya Minggu Ini

RiderTua.com - BYD telah dikenal dengan mobil listriknya di pasar global, dari hatchback, sedan, sampai SUV telah dijualnya. Namun hanya…

23 April 2024

Chery akan Hadirkan MPV Terbaru Melalui Exeed

RiderTua.com - Chery memang dikenal dengan sejumlah model yang dijualnya di pasar. Meski mereka juga memiliki merek mobil lainnya, salah…

23 April 2024

5 Tim MotoGP Ini Bisa Mengalami Perubahan Besar di 2025

RiderTua.com - Dengan hanya 6 pembalap yang dipastikan berada di grid MotoGP 2025 sejauh ini dan 3 tim satelit yang…

23 April 2024

Toyota Avanza Masih Pimpin Segmen LMPV Meski Penjualan Menurun

RiderTua.com - Toyota masih membuktikan sebagai pemimpin penjualan mobil di Indonesia. Tak terkecuali di segmen low MPV, dimana Avanza tetap…

23 April 2024