Categories: MotoGP

Dani Pedrosa: Ban yang Tersedia Terlalu Sedikit, Tidak Masuk Akal

RiderTua.com – Untuk pertama kalinya sejak GP Styria 2021, Dani Pedrosa akan kembali ke starting grid dengan wild card di Jerez 2023. Meski sempat crash di mana KTM RC16-nya terbakar di Spielberg, usai restart juara dunia tiga kali (2003 di kelas 125 ccm, 2004 dan 2005 di kelas 250cc) itu berhasil mencetak poin setelah finis di posisi ke-10.

Setelah insiden ‘kembang api’ di Austria pada tahun 2021, Dani sempat berkata, ‘Tidak mau lagi!’ Siapa yang meyakinkannya untuk balapan lagi? Atau itu hanya karena memori pendek? “Ya, ya benar… ” jawabnya sambil tertawa.

Dani Pedrosa: Ban yang Tersedia Terlalu Sedikit, Tidak Masuk Akal

Beberapa hari lalu, media Spanyol DAZN mengumumkan bahwa Dani Pedrosa akan menjadi komentator di beberapa balapan tertentu. Maka Pedrosa akan memadukan peran barunya ini dengan pekerjaannya sebagai test rider KTM, termasuk penampilan wildcard di GP Spanyol di Jerez pada 30 April mendatang.

Kembali membahas mengenai keputusan Dani ambil bagian dengan wildcard di Jerez, rider asal Spanyol itu menjelaskan, “Faktanya, format balap yang baru benar-benar mengubah Kejuaraan Dunia, jadi kami perlu sedikit mengejar agar kami ‘berbicara bahasa yang sama‘ dengan para pembalap. Saya ingin memahami dinamika format baru ini sehingga saya dapat memahami sudut pandang pembalap, saat berbicara dengan teknisi tentang hal-hal tertentu. Ini juga akan membantu saya untuk sesi pengujian kami. Seperti yang kita ketahui, kami hanya memiliki jumlah ban terbatas yang tersedia untuk tujuan tes setiap tahun.”

Dani Pedrosa – Sepang

170 ban per pabrikan, tidak termasuk ban pembalap reguler dari tes IRTA. “Hanya tersedia sangat sedikit dan semakin sedikit setiap tahun. Namun teknologi semakin maju, diperlukan lebih banyak tes. Tetapi kami memiliki lebih sedikit peluang karena kami tidak memiliki ban. Nyatanya, saya harus mendorong umur ban melebihi batas yang disarankan. Misalnya, jika batasnya adalah 30 lap, saya harus melahap 33 lap karena kami tidak memiliki cukup ban untuk melakukan semua pekerjaan tes yang harus kami lakukan. Namun dengan format GP yang baru, dinamikanya justru sebaliknya,” ungkap Dani Pedrosa.

Dengan cara apa? Dani menjelaskan dengan panjang lebar, “Kita memasuki akhir pekan dengan 2 kompon ban di belakang dan 3 di depan. Pada hari Jumat ada sesi latihan pertama dan kedua, di pagi hari kita menggunakan 1 set ban dan di akhir sesi pagi kita mendapatkan ban baru, jadi ada 2. Di sore hari kita harus memeriksa apa yang kita lakukan di pagi hari karena, misalnya di Le Mans di pagi hari sangat dingin tetapi suhu di sore hari sangat berbeda.”

“Jadi mungkin tidak bisa menggunakan ban medium atau hard di pagi hari tapi hanya di sore hari. Namun kita juga perlu menguji kompon soft yang kita pakai di pagi hari untuk mengetahui apakah ban tahan panas di sore hari. Jadi akhirnya kita mendapatkan ban baru setiap saat.”

“Kemudian tibalah hari Sabtu dengan kualifikasi dan sprint. Dengan kata lain, ada 2 ban baru lagi. Dan kemudian balapan pada hari Minggu dengan ban baru lagi. Ini sangat berbeda dibandingkan dengan tes. Itulah mengapa sangat penting untuk bersaing di balapan. Selain itu, ban yang saya pakai di balapan akhir pekan tidak dihitung sebagai ban uji.”

“Tes untuk pembalap reguler menjadi semakin terbatas dan pabrikan juga menguji semakin sedikit, sebaliknya semakin banyak balapan. Karena pabrikan banyak berinvestasi dalam struktur tes dengan pembalap, mekanik, dan semuanya, akan lebih baik jika kami memiliki lebih banyak ban. Ada begitu banyak peralatan dan begitu banyak pengembangan, tapi kemudian kita tidak memiliki ban. Itu tidak masuk akal.”

“Saya menjelaskan feeling saya kepada teknisi dan dapat memberitahu mereka, ‘Itu bagus, itu tidak terlalu bagus’. Tetapi mereka membutuhkan data untuk benar-benar mengklasifikasikan feeling saya dan mencoba mentransfernya ke sesuatu yang nyata. ‘Oke, itu lebih baik tapi kenapa?’ Mereka membutuhkan data dan untuk itu kita perlu menghitung kilometer di lintasan. Apa yang terjadi dalam satu lap bisa ‘random’. Kita harus menontonnya berulang kali untuk memverifikasinya.”

Apakah Dani merindukan balapan? “Mmm… Ya, sebagian. Ketika saya pergi ke balapan akhir pekan, saya menyukai suasananya. Saat saya di rumah saya menonton semua jenis balapan mulai motorcross, supercross dan semua yang berhubungan dengan kompetisi,” jawab rider berusia 37 tahun itu.

Lihat Juga:

Jika kita dapat memutar kembali waktu, apakah Dani akan menunda masa pensiunnya?
Setelah merenung sejenak mantan pembalap MotoGP di tim Repsol Honda itu menjawab, “Saya harus mengakui bahwa terkadang saya memiliki perasaan itu. Saya mendapat tawaran di Yamaha, motor yang akhirnya didapatkan Fabio Quartararo. Dan kita semua tahu bagaimana hasilnya. Jelas Yamaha memasuki fase yang berbeda setelah itu, yang mungkin tidak sebaik itu, tapi saya memikirkannya saat itu.”

Apakah Dani pensiun dengan menelan kekecewaan setelah musim 2018 atau apakah dia muak pada akhirnya? “Tidak muak, tidak, karena saya memiliki hasrat untuk balapan dalam hal menjadi yang terbaik, versi terbaik dari diri saya. Tapi begini, aspek lain dari menjadi pembalap sangat mengganggu saya. Saya menahannya untuk waktu yang lama, tetapi kita sampai pada titik di mana beban dari apa yang tidak kita sukai mengambil alih. Pada akhirnya, saya memutuskan itu adalah hal terbaik yang dapat saya lakukan pada saat itu dalam hidup saya,” pungkas Dani Pedrosa.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Toyota Umumkan Recall Prius Karena Ini

RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…

20 April 2024

BYD dan Mercedes-Benz Siap Hadirkan Mobil Baru di Eropa?

RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…

20 April 2024

Chery Siapkan Model Omoda Terbaru Lainnya?

RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…

20 April 2024

Alex Rins : Motor Kami Sangat Lamban..!

RiderTua.com - Setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada 2022, Alex Rins memutuskan pindah ke tim LCR pada 2023. Ini artinya…

20 April 2024

GWM Tank 500 yang Dibanderol Lebih Dari Rp 1 Miliar

RiderTua.com - GWM Tank telah menghadirkan mobil SUV andalannya di Indonesia bulan lalu. Dikenal sebagai Tank 500, model SUV bermesin…

20 April 2024

Replika Yamaha YZF-R1 Jonathan Rea Dijual Sangat Terbatas!

RiderTua.com - Replika motor balap Jonathan Rea Replica YZF-R1 di WSBK yang mengambil basis dari model standarnya, terinspirasi dari tim…

20 April 2024