Takaaki Nakagami: Saya Suka Formula 1

RiderTua.com – Yuki Tsunoda (Alpha Tauri Honda) dan Takaaki Nakagami (LCR Honda) mungkin bukan pembalap terdepan dalam kelas mereka. Namun dua rider asal Jepang ini bersaing di kelas atas Formula 1 dan MotoGP, mewakili negara mereka. Tentu saja ini sebuah tanggung jawab besar.

Pembalap berusia 30 tahun itu juga mengungkapkan pendapatnya tentang Formula 1 dan mengapa Tsunoda yang usianya jauh lebih muda darinya (22 tahun) masih menginspirasi dirinya. Dan Tsunoda mengungkapkan dalam sebuah wawancara tentang, kesan yang dia dapatkan selama kunjungan MotoGP ke Misano dan apa yang paling membuatnya terpesona tentang kelas utama balap roda dua.

Takaaki Nakagami: Saya Suka Formula 1

Wawancara tersebut digelar saat Honda Racing Thanks Day 2022 yang berlangsung pada 27 November lalu di sirkuit Motegi.

Saat mereka ditanya, pernahkah kalian bertemu, Nakagami menjawab, “Kami pertama kali bertemu sebelum balapan pada hari minggu, itu untuk proyek Red Bull. Dia kemudian datang ke Misano pada 2021 untuk balapan.”

Sementara Tsunoda menjawab, “Kami berbicara tentang MotoGP dan bertukar pikiran seperti dua orang bertemu untuk pertama kalinya.”

Apa kesan Nakagami tentang Tsunoda di F1, “Kami berdua di motorsport, tapi saya tidak tahu apa-apa tentang Formula 1. Dan Yuki tidak tahu apa-apa tentang MotoGP. Tahun lalu dia menyaksikan balapan MotoGP secara langsung untuk pertama kalinya di Misano. Saya sendiri sangat ingin belajar lebih banyak tentang Formula 1. Yuki adalah pembalap Jepang yang melakoni balapan dengan sangat baik. Itu sebabnya dia sangat menginspirasi, meskipun saya lebih tua darinya. Dia memberi saya banyak motivasi.”

Tsunoda: “Saya merasakan hal yang sama. Kami berdua bersaing di kelas teratas, MotoGP dan Formula 1. Dan kami berdua merasakan tekanan yang sama di situasi yang sama. Jadi kita bisa berbicara tentang feeling kita dan bagaimana kita menghadapinya. Dia selalu menjadi inspirasi bagi saya.”

Apa perbedaan antara Formula 1 dan MotoGP, Tsunoda berujar, “MotoGP terdengar sangat bagus. Di Formula 1, mesin hybrid memastikan unit penggerak menjadi lebih senyap. Sebelum ke Misano, saya hanya tahu suara MotoGP dari siaran TV. Dan saat kita mendengarnya di sepanjang trek, suaranya seratus kali lebih keras, terutama saat mendesing melewati kita. Saya diizinkan mendekat ke dinding pit, tempat para insinyur duduk, dan setiap kali ada motor yang menderu, jendelanya bergetar. Itu luar biasa. Saya bersenang-senang.”

Pernahkah Taka menonton balapan Formula 1 secara langsung?.. Nakagami mengatakan, “Saya pernah berkompetisi di Suzuka 5 atau 6 tahun lalu, tapi saya belum pernah mengikuti balapan di Eropa atau Amerika. Saya akan senang berada di Monza atau di sirkuit lain di mana para penggemar sangat riuh. Saya suka Formula 1.”

Mengenai kesulitannya saat berkompetisi di kelas premier MotoGP Nakagami mengatakan, “Saya pikir Formula 1 dan MotoGP berbeda, tapi keduanya adalah kelas atas dan saya berada di balapan roda dua. Sekarang saya satu-satunya orang Jepang di kelas MotoGP, jadi ada banyak tekanan. Di dunia ini, pada akhirnya hanya hasil yang diperhitungkan. Setiap tahun saya dapat menetapkan target baru dan terkadang semuanya berjalan dengan baik. Tapi musim ini saya mengalami banyak cedera dan banyak hal tidak berjalan sesuai rencana. Saya sangat senang bahwa saya akan memiliki kesempatan lagi tahun depan. Merupakan tanggung jawab besar untuk mewakili Jepang di Kejuaraan Dunia dan saya senang bisa bersaing dengan bangga,” katanya..