RiderTua.com – Daya serang Ducati di Kejuaraan Dunia MotoGP menakuti rivalnya, supremasinya tahun depan membuat lawan tidak bisa tidur musim dingin ini. Harus meracik motor yang setara dengan roket merah.. Delapan motor prototipe Italia di trek jelas membuat tidak nyaman bagi lawan, mereka protes, Carmelo Ezpeleta menanggapi kritik itu. Melihat dominasi Ducati Carmelo Ezpeleta (Dorna) tidak dapat berbuat banyak, bahkan dia berujar, “Ini seperti ketika MotoGP di masa kejayaan (Valentino) Rossi atau (Marc) Marquez. Mereka memiliki regulasi yang sama dan kemungkinan yang sama, biarkan pabrikan lain bergerak (mengejar Ducati),” katanya. Jadi jangan lihat jumlahnya, karena Rossi dulu di Yamaha terbukti bisa menang walau dikeroyok Honda musim 2004.. iya juga sih..
Ducati mulai membuat takut rivalnya di MotoGP, salah satu hal yang terlihat jelas adalah dengan berbagai alasan melarang pemakain teknologi temuan Ducati (Front Ride Height Device).. Serangan ini sudah terlihat pada tahun 2019 dengan sendok yang juga mereka permasalahkan, tetapi tidak berhasil dilarang. Kini delapan Desmosedici di lintasan juga membuat mereka khawatir..
Ducati sulit ditaklukkan di lintasan, tidak ada pabrikan lawan yang mampu bersaing dengan delapan Desmosedici, di beberapa trek dominasinya hampir terlihat nyata. Tim Pramac Racing Paolo Campinoti sekarang menjadi tulang punggung Ducati, Gresini dan VR46 telah bergabung tahun ini dan akan semakin meningkat tahun depan..
Pada bulan Oktober, Marc Marquez melontarkan sindiran pedas.. “MotoGP seperti ‘Ducati Cup’ di depan banyak kesempatan utnuk menang, jadi mereka harus memanfaatkannya. Mereka memiliki motor terbaik di lintasan. Semua pembalap ada di depan, jadi mereka harus menggunakan ‘kekuatan’ ini untuk memenangkan kejuaraan.”
Dalam beberapa kesempatan, Aleix Espargaro juga terang-terangan berbicara tentang kekuatan 8 Ducati. Dan Joan Mir memberikan alarm bahkan sebelum musim MotoGP dimulai.. “Delapan motor hampir setengah dari grid start. Ada enam yang berbeda, itu sesuatu yang sangat aneh.” Di klasemen akhir 2022 kita menemukan tiga Ducati di posisi lima besar, di 2023 akan ada 20 bukannya 22 prototipe di trek, jadi “mayoritas merah” akan lebih banyak lagi..
Dorna tidak dapat berbuat banyak atau tidak sama sekali terhadap dominasi ini dan membalas kritikan ini. CEO Carmelo Ezpeleta mengenang bagaimana tahapan yang mendominasi adalah bagian dari kelas utama. “Ini seperti ketika MotoGP pada masa kejayaan Rossi atau Marquez. Mereka memiliki regulasi yang sama dan kemungkinan yang sama, biarkan pabrikan lain bergerak (mengejar Ducati). Ada delapan Ducati karena tim satelit telah menemukan penawaran yang lebih baik dari yang lain. Pada kesempatan lain kami memiliki delapan Honda dan delapan Yamaha,” katanya kepada Marca.
Saat ini tampaknya hanya Marc Marquez yang dapat mengalahkan keunggulan Borgo Panigale, jadi penting untuk memulihkannya secara fisik 100% dan Honda harus memberinya motor kemenangan. Namun terlihat akan sulit mengejar performa Desmosedici GP dalam waktu singkat. Dan mungkin, kali ini, bakat Marquez tidak akan cukup untuk membuat keajaiban.
RiderTua.com - Sejak pindah ke Ducati, Marc Marquez memang sejak awal sudah menunjukkan kecepatan dibarisan depan, namun hal seperti ini membuat…
RiderTua.com - Dani Pedrosa akan tampil di GP Jerez sebagai entry wildcard dan akan menunggangi KTM RC 16 pabrikan ketiga akhir…
RiderTua.com - Setelah menjadi pembalap pabrikan Honda, pamor Luca Marini semakin memudar. Dia mengharapkan pembalikan tren yang sangat dibutuhkan pada…
RiderTua.com - Maverick Vinales tampil luar biasa di COTA Austin. Dengan kemenangannya di balapan utama, kini dia berhasil mencetak rekor sebagai…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - 10 pembalap yang lolos ke Q2.. Latihan MotoGP di Sirkuit Jerez berlangsung hari ini,…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Joe Roberts menjadi pembalap tercepat pada Latihan 1 Moto2 Spanyol setelah menguasai sesi ini…
Leave a Comment