Categories: MotoGP

Honda Pernah Mundur dari MotoGP

RiderTua.com – Suzuki mengucapkan selamat tinggal pada MotoGP di penghujung musim 2022 dengan kemenangan Alex Rins di Valencia. Tahun ini Honda tidak meraih satu pun kemenangan, Yamaha hanya mengandalkan Fabio Quartararo.. Tetapi jika Suzuki dapat dengan mudah meninggalkan MotoGP, bagaimana dengan rival lainnya? Mengingat Honda mengalami periode buruk yang mengecewakan dan mundur pada tahun 1967. Setahun kemudian, Yamaha mengikutinya. Kawasaki di tahun 2009 menghilang tanpa menoleh lagi ke belakang.

Dengan dominasi pabrikan Eropa yang signifikan, siapa selanjutnya yang akan meninggalkan MotoGP?

MotoGP Terancam? Setelah Suzuki, Apakah Pabrikan Jepang yang Lain Juga akan Mundur?

Suzuki mengejutkan dunia balap ketika pada awal Mei lalu manajemen di Hamamatsu memutuskan bahwa balapan MotoGP tidak lagi ‘penting’ bagi para petinggi. Hal ini sama seperti kegiatan motorsport lainnya. Mengingat masalah ekonomi yang sulit dan kebutuhan untuk fokus pada energi alternatif dan usaha mobil listrik baru mereka, mereka menghentikannya.

Kabar ini sangat mengejutkan dan mencemaskan, tidak hanya seluruh departemen balap pabrikan mereka (Kejuaraan Dunia Enduro, Off-Road dan MotoGP), para pembalap dan tim balap mereka, tetapi juga balapan secara keseluruhan.

Dua kemenangan dalam tiga balapan terakhir membuktikan bahwa motor dan tim dalam performa yang luar biasa. GSX-RR yang mengagumkan, sangat seimbang dan kuat, yang indah dipandang berbeda dengan motor kompetitor yang dihiasi berbagai part aerodinamis, bahkan berhasil mengalahkan dominasi Ducati. Setidaknya Suzuki berhenti saat mereka di depan.

Sejarah Terulang

Ini bukan pertama kalinya Suzuki menarik diri dari kejuaraan dunia balap motor, selain penarikan massal pabrikan-pabrikan Jepang pada akhir 1960-an.

Suzuki mengambil langkah ini pada 1980-an setelah RG500 meraih sukses besar bersama Barry Sheene dan banyak pembalap 500cc lainnya. Sayangnya untuk Randy Mamola, dua kali finis ke-2 dan 1 kali finis ke-3 dalam kejuaraan di Suzuki saat itu.

Setelah pabrikan asal Jepang itu membawa mesin V4 500cc baru pada tahun 1987, motor yang pada akhirnya mengantarkan Kevin Schwantz ke Kejuaraan Dunia pada tahun 1993 dan Kenny Roberts Junior pada tahun 2000.

Penarikan kejutan kedua terjadi pada tahun 2011. Dorna sangat marah, tetapi Suzuki berhasil mengecilkan pelanggaran kontrak dengan menjanjikan bahwa jeda itu hanya bersifat sementara. Dan mereka benar-benar kembali pada tahun 2015. Meski memiliki departemen balap yang relatif kecil dan anggaran yang sedikit dibandingkan Honda dan Yamaha, All-new GSX-RR dengan 4-silinder in-line menjadi mesin balap yang kuat, bahkan memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 2020 dengan Joan Mir.

Motor yang disukai pembalap. Alex Rins (pemenang GP Phillip Island dan Valencia) berbicara tentang bagaimana dia menangis sebelum dan sesudah balapan terakhir musim 2022. Danilo Petrucci, pembalap cadangan yang menggantikan Joan Mir di GP Thailand, juga menekankan betapa dia ingin membawa pulang motor itu.

Jadi mengapa Suzuki mengakhiri petualangannya dan membuat staf dan penggemar kecewa? Dan mungkin beberapa konsumen juga? Seperti kata pepatah lama, ‘motor yang menang pada hari Minggu akan laku pada hari Senin’.

Juara dunia terakhir Suzuki, Joan Mir penasaran sehingga bertanya-tanya apa yang mungkin dipikirkan manajemen setelah melihat kemenangan baru-baru ini di Valencia? “Saya tidak tahu apakah mereka akan menyesalinya. Mungkin mereka ingin berinvestasi di hal lain. Tapi citra yang kami berikan di MotoGP, dengan motor yang fantastis, tim yang brilian. Tidak ada kampanye iklan yang bisa lebih mencerminkan apa yang telah kami tunjukkan di sini,” jelas rider berusia 25 tahun itu.

Apakah Masalah Komunikasi?

Sebuah jawaban dapat ditemukan dalam aksi mengejutkan di akhir musim yang menunjukkan perpecahan manajemen yang ‘aneh’.

Usai GP Malaysia, dengan hanya tersisa satu balapan, tim balap menugaskan tes dengan suku cadang baru. Saat itu Rins terheran-heran. Mengapa menghabiskan uang untuk menguji hal-hal yang tidak akan pernah digunakan?

Seorang mantan ‘orang dalam’ Suzuki menjelaskan, “Para insinyur masih punya anggaran, jadi mereka membelanjakannya. Mungkin pihak manajemen bahkan tidak akan menyadarinya.”

Tidak ada perincian yang dirilis tentang biaya finansial untuk keluar dari MotoGP, tetapi setelah kontrak baru Dorna ditandatangani pada November 2021 hingga akhir 2026, jumlah penalti kemungkinan besar akan signifikan. Suzuki jelas masih menganggap penarikan itu bermanfaat.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024