RiderTua.com – Ducati memperluas dominasinya di klasemen MotoGP dengan duo pembalap teratas yang terdiri dari Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini, bersama-sama mereka telah memenangkan lima balapan terakhir dalam musim ini. Bahkan di Motegi, mereka akan melanjutkannya tanpa team order, dengan ‘Bestia’ tiba disini setelah kemenangannya di Aragon, yang menjadi kemenangan keempatnya di musim 2022, membuatnya semakin kompetitif. Saat ini dia sepertinya terputus dari perburuan gelar juara sebelum liburan musim panas, tetapi podium di Misano dan kemenangannya di Sirkuit MotorLand membawanya kembali ke selisih 48 poin dari kepemimpinan Fabio Quartararo dalam klasemen. Dan di seri terakhir semakin tipis dengan hanya selisih 2 poin saja..
Di paddock MotoGP, banyak yang bertanya-tanya apakah benar Ducati ‘melepas Bastianini’ untuk bebas melakukan apapun. Di Aragon, Bagnaia kehilangan lima poin berharga untuk perebutan gelar juara. Sang juara dunia tiga kali, Loris Capirossi, pemenang seri pertama untuk pabrikan Borgo Panigale tersebut terjadi di tahun 2003 di Catalunya, dimana saat itu kemenangannya memihak pada pembalap Gresini Racing tersebut. Masih ada tiga seri dan 75 poin tersisa, secara matematis dia masih bisa menjadi juara. Saya pikir untuk sekarang mereka tidak perlu memaksakan dengan team order apapun untuk membantu Pecco.” Di sisi lain, pembalap asal Piedmont tersebut mengatakan pada konferensi pers bahwa dia tidak menginginkan bantuan dari rekan-rekan setimnya dan dia ingin menang dengan kekuatannya sendiri. Tapi bisakah dengan hal tersebut menjadi penentu dalam perebutan gelar juara dunia? “Kita juga harus membayangkan mengenai kemungkinan Bagnaia bermasalah dan tidak bisa menjalankan dua balapan berikutnya, serta Bastianini yang kehilangan gelar Kejuaraan Dunia dengan selisih lima poin,” kata Capirossi.
Ini akan menjadi matematika dan klasifikasi untuk memutuskan jika dan kapan harus ikut campur dari dalam pit (team order). “Kita perlu melihat apa yang terjadi di sini dan di Thailand, kemudian mempelajari situasinya. Ketika kamu memiliki kesempatan bahwa dua pembalapmu bisa memenangkan gelar juara, wajar saja jika mereka berdua memiliki kesempatan untuk memenangkannya. Kita lihat saja apa yang akan terjadi.” Ducati tidak dapat gagal dalam serangannya untuk merebut gelar MotoGP sekarang karena puncak klasemennya, yang dikejar selama hampir satu musim, tinggal sepuluh langkah lagi. Setelah mengumpulkan gelar juara dunia konstruktor, Pecco dan Bastianini dapat menulis halaman sejarah baru bagi ‘The Reds’, serta mencapai tujuan yang telah tiga kali diraih oleh Andrea Dovizioso. “Motornya sekarang lebih penting dari sebelumnya,” tutup ‘Capirex’. “Tetapi pembalap tetap lebih dipentingkan daripada motornya, dengan 55-60 persen apresiasi diberikan kepada pembalap, sisanya untuk motor.”
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment